Senin, 13 Januari 2025 10:55:34 WIB

Para Pejabat dan Relawan di Tibet Bekerja Keras untuk Memastikan Kebutuhan Hidup Dasar Terpenuhi Pascagempa
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhang Zongling, Kepala Kota Mabujia (CMG)

Tibet, Radio Bharata Online - Para pejabat dan relawan, yang bekerja di garis depan bantuan gempa bumi di Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok, telah sibuk sepanjang waktu dalam upaya memulihkan kondisi kehidupan dasar penduduk setempat yang direlokasi di tenda-tenda.

Di Kota Mabujia, salah satu kota yang paling parah terkena dampak di Kabupaten Sagya, Kota Xigaze, para pejabat dan relawan setempat telah bekerja siang dan malam untuk mendistribusikan pasokan bantuan.

"Saya perlu mengelola distribusi pasokan untuk penduduk. Pasokan akan didistribusikan pada hari yang sama saat mereka tiba sehingga mereka yang terkena dampak dapat segera menerima bahan-bahan. Rata-rata, saya menerima lebih dari 300 panggilan telepon sehari," kata Zhang Zongling, Kepala Kota Mabujia.

Di kota itu, 772 rumah di delapan desa rusak akibat gempa bumi, sehingga penduduk desa setempat tinggal di tenda-tenda sementara.

"Banyak pasokan bantuan tiba di sini pada malam hari. Jadi terkadang kami beristirahat pada pukul tiga dini hari, tetapi kembali bekerja pada pukul empat. Meskipun kami lelah, kami masih dapat mengatasi kesulitan tersebut, karena prioritas kami adalah memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap kebutuhan sehari-hari," kata Yeshe, Direktur Pusat Layanan Komprehensif Pertanian dan Peternakan di kota tersebut.

Berkat upaya yang dilakukan oleh para pemimpin kota dan para relawan, penduduk desa yang terkena dampak yang tinggal di tenda-tenda dapat menyantap makanan hangat dan mengenakan pakaian hangat.

"Sekarang kami memiliki segalanya. Kami memiliki makanan, pakaian, dan barang-barang lain yang dibutuhkan untuk tinggal di tenda. Sekarang sudah cukup," kata Penqung, seorang penduduk desa yang tinggal bersama keluarganya di sebuah tenda.

Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Kabupaten Dingri di Kota Xigaze, Tibet pada Selasa (7/1) pagi, menyebabkan sedikitnya 126 korban jiwa dan 188 luka-luka serta mengakibatkan runtuhnya lebih dari 3.600 rumah.

Dengan ketinggian rata-rata 4.500 meter, Kabupaten Dingri merupakan rumah bagi base camp utara Gunung Qomolangma, puncak tertinggi di dunia.

Dengan populasi lebih dari 60.000 jiwa, kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten perbatasan terpadat di Tibet. Ada 27 desa dan sekitar 6.900 orang dalam radius 20 km dari pusat gempa.

Komentar

Berita Lainnya