Jumat, 3 Januari 2025 11:27:27 WIB

Xinjiang Buka Babak Baru dalam Perangi Penggurunan
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang pengemudi buldoser yang bekerja di Kabupaten Yutian di tepi Gurun Taklimakan (CMG)

Xinjiang, Radio Bharata Online - Babak baru telah dibuka dalam kampanye puluhan tahun untuk melawan penggurunan di Daerah Otonomi Uygur Xinjiang di barat laut Tiongkok saat sabuk hijau sepanjang 3.046 km yang mengelilingi Gurun Taklimakan di wilayah tersebut selesai dibangun pada 28 November 2024.

Gurun Taklimakan, yang dulu dikenal sebagai "lautan kematian", meliputi luas 337.600 kilometer persegi dan kelilingnya berukuran 3.046 km, menjadikannya gurun terbesar di Tiongkok dan gurun terapung terbesar kedua di dunia.

Butuh waktu lebih dari 40 tahun untuk sepenuhnya menutup gurun dengan sabuk hijau. Pencapaian luar biasa ini merupakan bagian dari Program Hutan Sabuk Penampungan Tiga Utara Tiongkok, inisiatif penghijauan terbesar di dunia. Program ini diluncurkan pada tahun 1978 dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2050.

Komitmen Xinjiang untuk melawan penggurunan tidak goyah setelah sabuk hijau selesai dibangun. Sebaliknya, wilayah tersebut terus memperluas dan memperkuat sabuk tersebut untuk mencapai tujuan pengelolaan ekologi yang lebih luas.

Meskipun suhu di bawah nol dan hujan salju baru-baru ini, pekerjaan tanpa henti di lokasi pengendalian pasir terus berlanjut.

Di Kabupaten Yutian di tepi Gurun Taklimakan, para pekerja sibuk meratakan sebidang tanah berpasir seluas 530 hektar untuk upaya konservasi ekologi yang akan datang.

"Sudah hampir sebulan, dan kami akan bekerja selama tiga atau empat hari lagi, lalu kami akan meratakannya di sini," kata seorang pengemudi buldoser yang bekerja di lokasi.

Di Kabupaten Luopu yang juga berada di tepi Gurun Taklimakan, para pekerja sedang mempersiapkan cabang-cabang pohon willow merah di pembibitan untuk ditanam di lebih dari 400 hektar gurun pada musim semi mendatang. Tanaman pengikat pasir asli seperti sacsaoul dan red willow siap untuk mengambil peran penting dalam memerangi penggurunan tahun mendatang.

Sabuk hijau yang mengelilingi Gurun Taklimakan tidak hanya menekankan konservasi ekologi tetapi juga menyoroti kemajuan ekonomi. Melalui proyek fotovoltaik, wilayah ini memelopori strategi pengelolaan ekologi baru yang bertujuan untuk mencapai dua tujuan, yaitu pelestarian lingkungan dan kemakmuran ekonomi. Pendekatan ini tidak hanya membantu memerangi penggurunan, tetapi juga menjanjikan manfaat ekonomi, yang mendorong pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Saat ini, pembangunan proyek fotovoltaik di Gurun Taklimakan sedang berlangsung, dengan para pekerja memasang panel surya. Pada musim semi, tanaman pengikat pasir seperti alfalfa dan rumput air mancur Tiongkok akan ditanam di bawah panel itu, menjadikan proyek tersebut contoh yang baik untuk eksplorasi model baru yang saling menguntungkan dalam tata kelola ekologi dan pembangunan ekonomi di Xinjiang.

Komentar

Berita Lainnya