Rabu, 12 Maret 2025 13:2:34 WIB
Pengamat Internasional Puji Pesan dari 'Dua Sesi' Tiongkok tentang Memajukan Pembangunan Global
International
Eko Satrio Wibowo

Marta Montoro, Profesional Media Spanyol (CMG)
Spanyol, Radio Bharata Online - Seruan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk memperkuat inovasi telah menumbuhkan rasa percaya diri di antara para pengamat internasional yang memandang negara itu sebagai kekuatan penuntun bagi kemajuan global.
Dunia telah mengamati dengan saksama minggu lalu saat Tiongkok menyelenggarakan "Dua Sesi" tahunannya, sebuah acara yang sangat dinantikan dalam kalender politik negara itu yang merujuk pada pertemuan badan kekuasaan negara tertinggi Tiongkok, Kongres Rakyat Nasional (KRN), dan badan penasihat politik tertinggi negara tersebut, Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok atau Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC).
Saat mengambil bagian dalam musyawarah dengan para Wakil KRN dari Jiangsu selama sesi ketiga KRN ke-14, Xi menyoroti bahwa inovasi teknologi dan industri merupakan jalur fundamental untuk mengembangkan kekuatan produksi baru Tiongkok yang berkualitas.
Para ahli dan pejabat terpilih dari seluruh dunia terkesan dengan visi itu dan menyoroti bagaimana pencapaian Tiongkok dalam sains dan teknologi dapat membantu mendorong pembangunan secara global.
"(Presiden Xi) menekankan pengembangan kekuatan produksi baru yang berkualitas, khususnya di bidang kecerdasan buatan. Ini merupakan prioritas bagi Tiongkok. Prospek ekonomi dan pembangunan industri Tiongkok sangat menjanjikan, berkat dukungan penuh dari pemerintah," ujar Tokon Mamytov, Direktur Institut Negara dan Hukum di Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Kirgistan.
"Saya sepenuhnya setuju (dengan) apa yang dikatakan Presiden Xi Jinping karena seperti yang diketahui semua orang, teknologi dan pembangunan industri merupakan pendorong utama bagi ekonomi global. Ketika Anda mendengar pemain besar seperti Tiongkok memutuskan bahwa mereka akan mampu mengedepankan kebijakan ekonomi luar negeri [tentang] pendorong ini, kami menerimanya dengan gembira karena kami benar-benar perlu memiliki ruang yang cukup untuk berpartisipasi dalam ekonomi global," ungkap George Chisanga, Anggota Parlemen Zambia.
"Melihat statistik tersebut, jelas terlihat bahwa Tiongkok memimpin dunia dalam hal jumlah makalah dan paten di semua bidang ilmiah dan teknologi. Ini bukan fenomena sementara; niscaya akan tetap demikian selama bertahun-tahun mendatang," kata Francesco Sylos Labini, Peneliti Tetap di Pusat Penelitian Enrico Fermi di Italia.
"Presiden Xi Jinping telah membuktikan dirinya bukan hanya sebagai pemimpin tetapi juga negarawan. Kedua sesi ini memiliki makna yang sangat penting. Jika kita melihat dalam kecerdasan buatan, jika kita melihat dalam teknologi luar angkasa, Tiongkok jauh lebih maju daripada dunia," kata Khalid Taimur Akram, Direktur Eksekutif Pusat Studi Global dan Strategis Islamabad.
Para pengamat juga menunjukkan bagaimana visi ini berpadu dengan inisiatif pembangunan Tiongkok saat negara tersebut berupaya membangun jalur menuju pembangunan bersama.
"Tiongkok secara aktif mempraktikkan pembangunan berkelanjutan dan bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Pada saat yang sama, Tiongkok juga membantu negara-negara lain mencapai tujuan pembangunan yang sama. Prakarsa Pembangunan Global yang diusulkan oleh presiden Tiongkok ditujukan bagi banyak negara lain untuk membantu mereka mencapai pembangunan berkelanjutan," jelas Boris Titov, Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Hubungan dengan Organisasi Internasional dan Ketua pihak Rusia untuk Komite Persahabatan Tiongkok-Rusia untuk Perdamaian dan Pembangunan.
"Saya percaya bahwa Prakarsa Sabuk dan Jalan yang diusulkan oleh Presiden Xi telah mulai meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat di Afrika, Amerika Latin, dan Ibero-Amerika secara signifikan. Saya menganggap ini sebagai komitmen besar untuk memperkuat konektivitas global dan multilateralisme, serta untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," kata Profesional Media Spanyol, Marta Montoro.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
