Jumat, 11 Oktober 2024 9:51:47 WIB

Wapres: Tiongkok Jadi Mitra Dagang Terbesar Asean 15 Tahun Berturut-turut
International

OKEZONE/AP Wira

banner

apres Maruf Dorong Kerjasama ASEAN-RRT Diperkuat. (Foto: Okezone.com/Setwapres)

VIENTIANE, Radio Bharata online  – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan, pentingnya penguatan kerja sama ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok, serta penguatan UMKM. Di mana dalam setahun terakhir ini, kerja sama ASEAN dan RRT melaju pesat di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Selain Amerika Serikat, RRT menjadi mitra dagang terbesar sekaligus sumber investasi langsung terbesar di ASEAN.

“Selama 15 tahun berturut-turut, RRT menjadi mitra dagang terbesar ASEAN, dengan nilai perdagangan mencapai USD696,7 miliar pada 2023 lalu,” ungkap Wapres, Kamis (10/10/2024).

Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN-RRT dikembangkan sektornya menjadi lebih luas. Untuk terus memberikan manfaat bagi kedua pihak, selanjutnya Wapres Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Indonesia mengharapkan penguatan kemitraan ASEAN-RRT yang harus semakin inklusif dan berkelanjutan.

“Perluasan akses pasar, inovasi dan adaptasi adalah kunci mencapai kemakmuran. Saya mengapresiasi selesainya negosiasi Peningkatan Perjanjian Perdagangan ASEAN RRT 3.0 yang akan memperkuat kerja sama kita di bidang ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok dan dukungan untuk UMKM,” terang Wapres.

KTT ke-27 ASEAN – RRT dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan Negara Anggota ASEAN kecuali Myanmar (diwakili oleh Menteri Luar Negeri), dan juga Perdana Menteri Timor Leste, Perdana Menteri RRT Li Qiang, dan Sekretaris Jenderal ASEAN.

Dalam pertemuan ini juga, Perdana Menteri Li menyampaikan beberapa komitmen untuk penguatan hubungan ASEAN-RRT, yakni antara lain meningkatkan dukungan pembangunan infrastuktur rel kereta dan pelabuhan di negara-negara ASEAN, mendorong implementasi AC FTA 3.0, memperluas kerja sama pembayaran lintas batas dan Local Currency Settlement (LCS), menambah pendanaan untuk ASEAN-China Cooperation Fund (ACCF), serta meningkatkan jumlah penerima beasiswa ASEAN-China Youth Leaders Scholarship (ACYLS) menjadi dua kali lipat dalam lima tahun mendatang.

Di antara lima hal yang diadopsi pada pertemuan KTT ini, salah satunya adalah ASEAN-China Leaders’ Joint Statement on the Substantial Conclusion of the ACFTA 3.0 Upgrade Negotiation, yang sebelumnya telah disahkan oleh para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dalam pertemuan Konsultasi AEM-MOFCOM ke-23 pada September 2024.

Deklarasi bersama ini menandai babak baru kerja sama ekonomi ASEAN dan RRT, karena ACFTA 3.0 telah memasukkan isu baru dalam perdagangan seperti rantai pasok, ekonomi digital, hingga ekonomi hijau.

Ma'ruf Amin juga mengajak Jepang untuk memperkuat kerjasama transisi energi ASEAN saat menghadiri KTT Ke-27 ASEAN-Jepang yang berlangsung di National Convention Centre (NCC) Vientiane, Laos.

"Kemitraan ASEAN-Jepang telah berkontribusi kepada perdamaian dan stabilitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Ke depan, kemitraan ASEAN-Jepang harus diarahkan berorientasi ke masa depan", ujar Wapres.

Lebih jauh, Wapres menyampaikan tiga fokus area kerja sama ASEAN-Jepang.

“Pertama, mempromosikan ekonomi hijau,” tuturnya.

Wapres mengatakan, dukungan Jepang sangat penting untuk mempercepat transisi energi di kawasan, khususnya melalui mekanisme pembiayaan inovatif dan transfer teknologi rendah karbon.

“Saya harapkan Pertemuan Tingkat Tinggi ke-2 Komunitas Emisi Nol Asia (AZEC) semakin menguatkan kolaborasi untuk mempercepat transisi energi di kawasan,” ujarnya.

Yang kedua, Wapres mendorong percepatan transformasi ekonomi digital.

“Potensi ekonomi digital yang besar harus dimanfaatkan dengan baik termasuk melalui dukungan Jepang terhadap Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital (DEFA),” terangnya.

Wapres juga menambahkan, kerja sama di bidang teknologi masa depan, seperti kecerdasan buatan dan penerapan Masyarakat 5.0, dapat dimajukan.

Yang ketiga, Wapres mengajak untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.

"Kemitraan ASEAN-Jepang harus dapat menjadi penggerak stabilitas dan perdamaian kawasan serta penerapan hukum internasional secara konsisten," paparnya.

Pada kesempatan tersebut, Wapres juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang terhadap AOIP.

“Indonesia berharap Jepang dapat mempertimbangkan pengakuan terhadap Negara Palestina demi mewujudkan perdamaian dan tercapainya Solusi Dua Negara,” pungkas Wapres.

[OKEZONE]

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner