Selasa, 19 Agustus 2025 10:18:33 WIB

Seniman Tibet Promosikan Budaya Etnis yang Berbeda dengan Pendekatan Inovatif
Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

banner

Ma Qiang, Manajer Departemen Promosi Budaya di Hotel Xizang Beijing (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Para seniman di Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok, mengadopsi pendekatan inovatif untuk melestarikan dan mempromosikan budaya etnis tradisional mereka yang unik.

Di Hotel Xizang Beijing, sebuah acara budaya bernama Teater "Hello Xizang" menarik banyak penonton yang datang untuk mengapresiasi pertunjukan yang energik, berirama, dan ceria dengan ciri khas Tibet yang kental.

Acara meriah yang menampilkan budaya tradisional dan seni modern seperti rap ini disambut meriah oleh para penonton yang antusias mengambil foto dan merekam pertunjukan.

Untuk menawarkan pengalaman budaya Tibet yang komprehensif dan mendalam kepada para pelanggan, hotel ini juga mengadakan acara tambahan dengan pengunjung dapat berkesempatan untuk mencoba pakaian tradisional Tibet dan mencicipi camilan lezat.

"Kami juga menawarkan kesempatan kepada pelanggan untuk mencoba pakaian tradisional Tibet sebagai kegiatan pendukung pertunjukan teater agar mereka dapat merasakan pengalaman budaya Tibet yang lebih beragam dan mendalam," ujar Ma Qiang, Manajer Departemen Promosi Budaya di Hotel Xizang Beijing.

Galsang Yangla, Kepala Produser "Hello Xizang", berasal dari Lhasa, ibu kota Tibet. Memimpin sekelompok kreator seusianya, seniman tersebut mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk meningkatkan popularitas budaya Tibet di kalangan anak muda dengan menyajikannya secara inovatif.

"Generasi kita dan generasi mendatang harus menambahkan pemikiran dan perspektif kita sendiri ke dalam budaya tradisional. Yang harus kita lakukan tidak hanya melestarikan dan melindunginya, tetapi juga mengembangkannya lebih lanjut. Budaya tradisional harus diterima dan dikagumi oleh anak muda dan harus menjadi sesuatu yang dapat mereka pahami," ujarnya.

Tim Galsang Yangla menyelenggarakan berbagai acara, termasuk menyelenggarakan musim seni dan mengundang wisatawan untuk mengikuti rute perjalanan khas guna membantu mereka lebih mengenal kekayaan sumber daya alam dan budaya dataran tinggi tersebut.

Bangunan-bangunan bersejarah di Tibet juga menjadi subjek dari upaya promosi budaya yang luas. Di Lhasa, sebuah kota dengan sejarah 1.300 tahun, semakin banyak bangunan kuno yang direnovasi dan kini berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan acara budaya, di mana pengunjung dapat melihat panorama budaya Tibet melalui sejarah, seni, festival, arsitektur, dan lainnya.

Sebagai landmark kota tua Lhasa, Pusat Seni Jebum-gang dibangun pada akhir abad ke-19 dan memiliki banyak mural yang dilukis dengan indah. Berfungsi sebagai lembaga budaya, pusat ini kini menarik pengunjung dengan beragam penawaran yang mencakup pameran bersejarah dan pameran seni pribadi para kreator.

"Kami menggelar pameran permanen di koridor luar pusat seni, yang menampilkan lanskap bersejarah kota tua Lhasa. Lembaga kami juga berfungsi sebagai galeri seni dan banyak seniman terkemuka dari kelompok etnis Tibet dan Han mengadakan pameran pribadi mereka di sini," ujar Fang Kun, Salah Satu Pendiri Pusat Seni Jebum-gang.

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner