Minggu, 22 Desember 2024 12:39:52 WIB

Profesional Muda Makau Incar Peluang di Greater Bay Area
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Alice Ho, Kepala Pejabat Pemuda Aliansi Universitas Global untuk Iklim (CMG)

Makau, Radio Bharata Online - Seiring terus berkembangnya perekonomian Makau, Alice Ho, penduduk asli Makau berusia 25 tahun, yakin bahwa integrasi kota tersebut ke dalam Wilayah Teluk Raya Guangdong-Hong Kong-Makau (GBA) akan menghadirkan peluang baru bagi para profesional muda.

Ho adalah Kepala Pejabat Pemuda Aliansi Universitas Global untuk Iklim, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk memajukan solusi perubahan iklim.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan China Global Television Network (CGTN), Ho mengenang masa kecilnya di Makau, menyaksikan transformasi wilayah tersebut menjadi kota metropolitan modern dan internasional.

"Makau mungkin salah satu kota yang paling membahagiakan -- saya akan katakan bagi orang-orang di sana -- (dengan) PDB per kapita yang sangat besar, industri-industri yang hebat di Makau. Seperti yang Anda ketahui, saya tumbuh besar di Makau. Saya lahir di tahun kepulangan, jadi orang-orang selalu memanggil saya 'bayi yang kembali (dari Tiongkok)'. Namun sekarang saya juga berusia 25 tahun, dan Makau juga telah kembali (ke tanah air) selama 25 tahun. Saya pikir Makau telah melakukan pekerjaan yang hebat dalam memadukan semua budaya, Barat dan Timur secara bersamaan," kata Ho.

Ke depannya, Ho melihat potensi besar dalam pengembangan Wilayah Teluk Raya Guangdong-Hong Kong-Makau.

"Saat ini, kami benar-benar bekerja dan berkembang di Greater Bay Area. Dan saya benar-benar berpikir, dengan adanya jembatan ini, dengan semua kebijakan baru bagi warga Makau untuk bekerja di Zhuhai -- memiliki lokasi kerja sama khusus Hengqin (Zona Kerja Sama Mendalam Guangdong-Makau di Hengqin) -- saya pikir semua ini seperti peluang ekonomi yang besar bagi talenta muda di Makau dan bahkan bagi siapa pun yang ingin datang dan bekerja di Makau, atau datang dan bekerja di Hengqin. Dan saya benar-benar berharap bahwa pembangunan ekonomi GBA ini akan tumbuh dengan sangat baik dalam lima tahun ke depan," kata Ho.

Makau telah berubah menjadi kota metropolitan modern dan internasional dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat Tiongkok, mencapai kemajuan luar biasa baik dalam pembangunan ekonomi maupun mata pencaharian penduduk.

Pada tahun 1999, PDB Makau mencapai MOP 51,9 miliar (sekitar 105 triliun rupiah). Pada tahun 2023, PDB tersebut telah meroket hingga hampir MOP 379,5 miliar (sekitar 770 triliun rupiah). Sementara itu, pada akhir tahun lalu, total tabungan penduduk Makau telah melampaui MOP 700 miliar (sekitar 1.420 triliun rupiah) -- meningkat delapan kali lipat dibandingkan tahun 1999. Selama 25 tahun terakhir, Makau juga telah menjadi salah satu kota terkaya di Asia.

Komentar

Berita Lainnya