Beijing, Bharata Online - Konferensi Kendaraan Terhubung Cerdas atau Intelligent Connected Vehicles (ICV) Dunia 2025 resmi dibuka di Beijing pada hari Kamis (16/10) untuk mengeksplorasi tren, inovasi, dan model bisnis yang sedang berkembang di sektor ICV.

Diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT), Kementerian Perhubungan Tiongkok, dan Pemerintah Kota Beijing, acara tiga hari itu diperkirakan akan menarik sekitar 1.000 peserta dari seluruh dunia, termasuk pejabat pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan peneliti.

Dengan tema "Menyatukan Kebijaksanaan, Konektivitas Tanpa Batas", acara ini menampilkan tiga sesi pleno dan tiga forum khusus, yang membahas topik-topik utama seperti kerangka kebijakan, kemajuan teknologi, protokol keselamatan, integrasi kecerdasan buatan, aplikasi dunia nyata, dan tata kelola data dalam ekosistem ICV.

Menurut MIIT, konferensi ini juga akan menyelenggarakan serangkaian diskusi dan tur yang bertujuan untuk memperdalam kerja sama internasional.

"Selama konferensi tahun ini, kami akan memajukan kolaborasi internasional yang praktis. Ini adalah pertama kalinya kami mengundang pejabat setingkat menteri luar negeri untuk hadir, mengorganisir diplomat asing untuk mengunjungi industri otomotif Tiongkok, dan mengadakan pertemuan kerja sama bilateral dengan Inggris dan Jerman untuk mempromosikan kerja sama dan pertukaran internasional secara komprehensif," ujar Guo Shougang, Pejabat MIIT.

Hasil-hasil utama juga akan diumumkan pada acara tersebut, termasuk pembentukan basis percontohan nasional untuk aplikasi AI di sektor otomotif, peluncuran "10 skenario fungsional teratas untuk koordinasi kendaraan-jalan raya", dan laporan pencapaian dalam standardisasi ICV.

Tiongkok telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam pengembangan ICV selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021–2025). Pemerintah telah meluncurkan serangkaian kebijakan pendukung, menerbitkan hampir 100 standar teknis, dan meluncurkan program percontohan "integrasi kendaraan-jalan raya-cloud" di 20 kota. Ekosistem industri yang lengkap telah terbentuk, dengan lebih dari 60 persen kendaraan penumpang yang baru terjual kini dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi canggih atau advanced driver-assistance systems (ADAS).

"Kendaraan cerdas yang terhubung merepresentasikan arah strategis bagi transformasi dan peningkatan industri otomotif global. Selama periode Rencana Lima Tahun ke-14, Tiongkok telah dengan cepat mengembangkan kapabilitas teknologi ICV-nya, membangun sistem industri yang lengkap yang mencakup kokpit cerdas, pengemudian otonom, dan sistem kendali yang terhubung dengan cloud. Chip komputasi berkinerja tinggi otomotif, sistem persepsi multimoda, dan sasis cerdas-by-wire kini sedang diterapkan dalam skala besar, sementara teknologi interaksi manusia-mesin dan persepsi kolaboratif telah mencapai tingkat terdepan di dunia," jelas Guo.