Jumat, 26 Juli 2024 11:50:57 WIB

Jubir Tiongkok: AS Harus Berhenti Menyebarkan Disinformasi dan Menjelaskan Strategi "Penipuannya"
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhang Xiaogang, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, Zhang Xiaogang, pada hari Kamis (25/7) mengatakan perilaku curang Amerika Serikat tidak terbatas pada bidang militer; tindakan itu telah benar-benar merambah ke inti negara dan negara tersebut telah lama tidak diragukan lagi menjadi "kekaisaran kebohongan".

Menurut situs web AS, Military.com, untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, Korps Marinir telah mengeluarkan arahan berjudul "Penipuan", sebuah taktik yang digunakan untuk menipu musuh dan menciptakan disinformasi. Jeffrey Hill, seorang perwira intelijen AS dan penulis utama dokumen tersebut, dilaporkan mengatakan bahwa "penipuan benar-benar ada dalam perangkat kami", dan "jika Anda tidak menipu, Anda tidak berperang".

Menanggapi laporan tersebut, Zhang mengatakan bahwa AS berutang penjelasan yang sudah lama tertunda kepada masyarakat internasional atas tindakan penipuan mereka.

"Perilaku curang Amerika Serikat tidak hanya terjadi di bidang militer, tetapi juga telah merasuki inti negaranya. Demi kepentingan pribadinya sendiri, Amerika berani mengarang kebohongan, dan telah lama menjadi 'kekaisaran kebohongan' yang sesungguhnya. Mulai dari Operasi Mockingbird yang menyuap dan memanipulasi media berita untuk tujuan propaganda di era Perang Dingin, hingga botol berisi bubuk putih dan video rekayasa 'White Helmets' yang dikutip sebagai bukti untuk melancarkan perang di Irak dan Suriah, dan kemudian kebohongan abad ini yang dibuat-buat untuk mencoreng kebijakan Tiongkok terhadap Xinjiang dan kampanye disinformasi yang diatur untuk merendahkan vaksin Tiongkok di negara-negara termasuk Filipina, dan masih banyak lagi," ujar Zhang.

"Amerika Serikat telah menjadi terkenal sebagai negara yang suka menipu, yang mempercepat kebangkrutan kredibilitasnya sendiri. Perlu dicatat bahwa orang mungkin tertipu untuk sementara waktu, tetapi tidak selamanya. Kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya, berhenti menyebarkan disinformasi, berhenti menipu orang dan menjelek-jelekkan negara lain, dan memberikan penjelasan yang jelas tentang praktik penipuannya kepada masyarakat internasional," lanjutnya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner