Senin, 23 September 2024 14:35:3 WIB
Berdasarkan laporan yang dihimpun WatcherGuru
International
SindoNews/Endro

23 negara secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi BRICS sebelum KTT 2024 di Kazan, Rusia. FOTO/WatcherGuru via Bitcoin.com
JAKARTA, Radio Bharata Online - Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 2024 di Kazan, Rusia, sebanyak 23 negara secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi BRICS.
Negara-negara ini berasal dari Asia, Afrika dan Amerika Selatan, semuanya merupakan negara berkembang, yang ingin menggunakan mata uang lokal untuk perdagangan non dolar AS.
Perkembangan ini mengindikasikan bahwa blok ini menguntungkan bagi negara-negara berkembang, karena memberikan solusi membantu mata uang lokal mereka berkembang.
Aliansi BRICS berada di garis depan dalam agenda dedolarisasi, dan negara-negara berkembang menemukan bahwa inisiatif ini sangat produktif.
Berdasarkan laporan yang dihimpun WatcherGuru, selain 23 negara yang secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS, terdapat 24 negara, secara tak resmi juga telah menyatakan ketertarikan mereka untuk bergabung.
Dengan demikian, jumlah total negara yang ingin bergabung dengan BRICS telah bertambah menjadi 47 negara.
KTT BRICS dijadwalkan berlangsung di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober 2024. Beberapa diskusi penting mengenai perdagangan dan kesepakatan baru, akan dilakukan dalam konferensi ini.
Penggunaan mata uang lokal yang lebih luas untuk transaksi lintas batas, menjadi tujuan utama aliansi ini.
Negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia menyatakan keinginan mereka bergabung dengan blok ini. Thailand negara yang pertama mengajukan permohonan keanggotaan, dengan memulai prosedur-prosedur formal.
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangam mengatakan kepada DW, belum lama ini, bahwa menjadi anggota BRICS akan membuka peluang perdagangan dan investasi, jadi pertanyaannya adalah, mengapa tidak.
Sementara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang, mengatakan, seperti banyak negara di seluruh dunia, Vietnam memantau dengan seksama proses perluasan keanggotaan BRICS. (Sindonews)
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
