Senin, 12 Mei 2025 13:45:16 WIB

Hari Kesehatan Tanaman Internasional: Kesehatan Tanaman Itu Penting
Tiongkok

Endro

banner

Robot sedang memanen tomat di rumah kaca pintar di Kota Huzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, 24 Januari 2025. /VCG

BEIJING, Radio Bharata Online - Tanggal 12 Mei diperingati sebagai Hari Kesehatan Tanaman Internasional, sebuah inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran, tentang betapa pentingnya tanaman yang sehat bagi kehidupan di Bumi.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), 40 persen tanaman global hilang setiap tahunnya akibat hama dan penyakit tanaman. Hal ini tidak hanya mengancam ketahanan pangan, tetapi juga melemahkan ekosistem dan menghambat ketahanan iklim.

Tema peringatan hari ini tahun ini, adalah "Pentingnya kesehatan tanaman dalam Satu Sehat." Tema ini menyoroti perlunya melihat kesehatan tanaman sebagai bagian dari sistem yang lebih luas dan saling terkait.

Pendekatan Satu Sehat (One Health), yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan FAO, menekankan hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan, tanaman, dan lingkungan.

Melindungi tanaman dari hama dan patogen bukan hanya masalah pertanian, melainkan juga mengurangi penggunaan pestisida, mendukung keanekaragaman hayati, dan mencegah penyebaran penyakit zoonosis yang mungkin berasal dari habitat yang terganggu.

Dengan membuat langkah besar dalam perlindungan tanaman cerdas, tahun lalu Tiongkok telah merilis sistem Huiyan, yang dikembangkan bersama oleh Aerospace Information Research Institute, di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan lembaga lainnya.

Sistem yang didukung kecerdasan buatan ini menggabungkan penginderaan in-situ, pemantauan drone ketinggian rendah, dan penginderaan jarak jauh area luas, untuk melacak lebih dari 20 hama tanaman dan hutan utama. 

Sistem ini memungkinkan peringatan dini lintas skala, mendukung biosekuriti nasional dan global.

Sementara itu, platform perlindungan sayuran pintar Beijing, mengintegrasikan alat AI untuk mendeteksi dan menanggapi ancaman hama secara tepat.

Dipelopori oleh Biro Pertanian dan Urusan Pedesaan kota, sistem ini telah meningkatkan efisiensi pengendalian secara signifikan, sekaligus mengurangi penggunaan bahan kimia, yang menguntungkan hasil panen dan lingkungan.

Teknologi pengendalian hijau juga mulai diterapkan di tingkat pertanian. (CGTN)

Komentar

Berita Lainnya