Selasa, 17 September 2024 10:7:3 WIB

Presiden: Iran Siap Perkuat Hubungan Bilateral dengan Tiongkok
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Masoud Pezeshkian, Presiden Iran (CMG)

Teheran, Radio Bharata Online - Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan kepada wartawan pada hari Senin (16/9) di ibu kota Teheran bahwa Iran bersedia untuk terus memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok.

Pezeshkian menyampaikan pernyataan tersebut selama konferensi pers pertamanya sejak menjabat pada akhir Juli 2024.

Iran diterima sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai atau Shanghai Cooperation Organization (SCO) pada tahun 2023 dan telah memperoleh keanggotaan penuh dalam kelompok BRICS sejak 1 Januari 2024.

Ketika ditanya bagaimana pandangannya tentang prospek hubungan Tiongkok-Iran, Pezeshkian memuji keberhasilan mediasi Tiongkok yang mengarah pada rekonsiliasi antara Iran dan Arab Saudi sambil mengincar kerja sama bilateral yang lebih dalam dengan Tiongkok.

"Iran selalu menjaga hubungan baik dengan Tiongkok. Mediasi Tiongkok untuk menyelesaikan perselisihan Iran-Saudi menandai langkah besar menuju keharmonisan regional. Iran adalah mitra strategis Tiongkok yang komprehensif. Kami akan bekerja untuk memperkuat (hubungan bilateral) dan menerapkan perjanjian yang relevan. Kami berharap dapat memajukan kerja sama itu," katanya.

Terkait ketegangan di Timur Tengah, Pezeshkian menuduh Israel berupaya menyeret Iran ke dalam konflik dan merusak perdamaian regional dengan membunuh mantan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Iran tetap menahan diri tetapi tetap memiliki hak untuk membela diri dalam kondisi tertentu, tegasnya.

Presiden Iran juga mengecam Israel karena melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap warga Palestina, serta mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk dan menghentikan tindakan tersebut.

Mengenai hubungan dengan Amerika Serikat, Pezeshkian mencatat bahwa Iran menginginkan perdamaian, bukan perang, dan tidak memiliki rencana untuk mengembangkan senjata nuklir. Namun, Amerika Serikat telah membatalkan kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Iran.

Pezeshkian mengatakan peerbaikan hubungan AS-Iran bergantung pada apakah Amerika Serikat akan menghilangkan permusuhannya terhadap Iran dan mencabut sanksi.

Ia meminta negara-negara di kawasan tersebut untuk memperkuat solidaritas, menjembatani perbedaan, dan menghentikan kejahatan yang dilakukan oleh Israel. Menurutnya, Iran siap untuk terus meningkatkan kerja sama dengan negara sahabat seperti Tiongkok dalam kerangka multilateralisme untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner