Jumat, 20 September 2024 16:53:55 WIB

SAF adalah bahan bakar penerbangan cair alternatif untuk bahan bakar jet tradisional yang memenuhi standar kelaikan udara dan standar evaluasi keberlanjutan
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Tang Zheng, seorang pilot dari Cabang Barat Daya Air China (CMG)

Chengdu, Radio Bharata Online - Tiongkok memulai program bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) di beberapa bandara untuk mempromosikan transisi yang ramah lingkungan dan rendah karbon di sektor penerbangan pada hari Kamis (19/9).

Program tersebut melibatkan China Southern Airlines, China Eastern Airlines, dan Air China.

Mulai hari Jum'at (20/9), 12 penerbangan yang lepas landas dari Bandara Internasional Beijing Daxing, Bandara Internasional Chengdu Shuangliu, Bandara Internasional Zhengzhou Xinzheng, dan Bandara Internasional Ningbo Lishe, mulai menggunakan SAF.

Pada pukul 7:19, sebuah penerbangan yang diisi bahan bakar dengan SAF berangkat dari bandara Shuangliu dan mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing setelah perjalanan selama 130 menit, menandai penerbangan komersial pertama yang menggunakan SAF.

"Dilihat dari kondisi penerbangan hari ini, mesin bekerja dengan baik, konsumsi bahan bakarnya sebanding dengan bahan bakar penerbangan tradisional, dan seluruh penerbangan berjalan lancar," kata Tang Zheng, seorang pilot dari Cabang Barat Daya Air China.

Fase pertama program ini akan berlangsung dari September hingga Desember 2024, sebelum fase kedua sepanjang tahun 2025, dengan jumlah peserta akan meningkat secara bertahap.

SAF adalah bahan bakar penerbangan cair alternatif untuk bahan bakar jet tradisional yang memenuhi standar kelaikan udara dan standar evaluasi keberlanjutan. Terbuat dari bahan terbarukan, bahan ini dapat mengurangi emisi karbon sekitar 70 persen selama siklus hidup bahan bakar dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional.

Sekitar 99 persen emisi karbon dari industri penerbangan sipil terkait dengan konsumsi bahan bakar selama penerbangan.

"Bahan bakar penerbangan berkelanjutan adalah energi hijau sejati yang dapat memangkas emisi karbon lebih dari 70 persen selama siklus hidupnya. Jika diproduksi dari bahan baku biomassa, bahan ini dapat mengurangi emisi lebih dari 85 persen atau bahkan mencapai nol karbon atau emisi karbon negatif," kata Yang Xiaojun, seorang peneliti di Institut Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Universitas Penerbangan Sipil Tiongkok.

Dibandingkan dengan bahan bakar jet berbasis fosil tradisional, SAF memiliki kepadatan energi dan kepadatan volume yang sama sehingga dapat digunakan langsung di sektor penerbangan tanpa modifikasi pada infrastruktur penerbangan sipil atau pesawat yang ada. Bahan ini dicirikan oleh keamanan yang tinggi, teknologi canggih, dan pengurangan emisi yang signifikan.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner