Selasa, 18 Maret 2025 10:13:29 WIB
Model Pengelolaan Lahan Yang Memulihkan Tanah Hitam Negara
Tiongkok
Endro

Para pemanen memanen padi dari sawah tanah hitam di sebuah pertanian di Huachuan, provinsi Heilongjiang, pada bulan Oktober. ZHANG GUOJUN/XINHUA
HUACHUAN, Radio Bharata Online - Sebuah model pengelolaan lahan revolusioner sedang diterapkan di seluruh lahan di Tiongkok Timur Laut, untuk memulihkan tanah hitamnya yang berharga dan subur.
Tanah hitam, yang dicirikan oleh lapisan tanah atasnya yang gelap, dianggap sebagai "keranjang makanan dunia”, karena kaya akan karbon organiknya, dan tingkat produktivitasnya yang tinggi. Tanah ini menyumbang 25 persen dari produksi biji-bijian Tiongkok, dan sepertiga dari total hasil biji-bijiannya, yang berfungsi sebagai pilar penting ketahanan pangan negara tersebut.
Namun, tanah hitam Tiongkok telah terdegradasi selama bertahun-tahun oleh praktik pengelolaan lahan yang buruk, dan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
Jia Zhongjun, seorang peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Science - CAS) mengatakan, proses pembentukan tanah hitam sangat lambat, membutuhkan ratusan tahun untuk membentuk lapisan setebal 1 sentimeter dalam kondisi alami. Jia adalah seorang pakar yang telah memperkenalkan model pengelolaan lahan baru, untuk memulihkan tanah hitam Tiongkok. Pada bulan Januari, model-model ini memenangkan Penghargaan Prestasi Ilmiah dan Teknologi Luar Biasa 2024 dari CAS.
Menurut Jia, ini merupakan hasil kerja keras para peneliti CAS selama puluhan tahun dalam ilmu tanah, dan kontribusi besar mereka terhadap pemahaman holistik mengenai perlindungan tanah hitam, dalam berbagai skenario pemanfaatan.
Tiongkok Timur Laut merupakan salah satu dari empat wilayah tanah hitam utama di dunia, dengan wilayah lainnya berada di Ukraina, Amerika Serikat, dan Argentina.
Sejak tahun 1950-an, tanah hitam di Tiongkok Timur Laut menarik banyak pemukim, mengubah dataran tersebut dari "gurun utara" yang sebelumnya tidak dikenal, menjadi basis produksi biji-bijian komersial penting, yang dikenal sebagai "lumbung padi utara" Tiongkok. (chinadaily)
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB

Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB

Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB

Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB

Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB

Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB

Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB
