Kamis, 19 Desember 2024 12:39:40 WIB

Tiongkok Menyerukan Semua Tindakan yang Diperlukan untuk Capai Gencatan Senjata di Gaza
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Tiongkok pada hari Rabu (18/12) menyerukan semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, dan menekankan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara yang layak untuk menyelesaikan Masalah Palestina.

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan mengenai situasi konflik Palestina-Israel di markas besar PBB di New York pada hari Rabu (18/12).

Berbicara pada pertemuan tersebut, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Geng Shuang, mengatakan bahwa lebih dari dua juta orang di Gaza masih menderita perang, kelaparan, penyakit, dan cuaca dingin yang parah, dan masyarakat internasional diharapkan dapat membawa mereka fajar perdamaian di waktu yang dekat.

Dewan Keamanan PBB telah melakukan upaya luar biasa untuk mendorong gencatan senjata dan menghentikan kekerasan serta meringankan bencana. Namun, karena hambatan yang berulang kali dilakukan oleh anggota tetap, tanggapan Dewan Keamanan terhadap masalah Palestina-Israel telah menyebabkan kekecewaan yang mendalam bagi masyarakat internasional, kata Geng.

"Kami mencatat bahwa beberapa negara mengklaim bahwa negosiasi gencatan senjata hampir tercapai. Namun, serangan terhadap Gaza belum berhenti, dan penduduk tak berdosa di Gaza masih terbunuh. Tiongkok mendukung Dewan Keamanan PBB untuk menggunakan semua opsi yang ada dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, dan mendesak negara-negara terkait untuk berhenti menghalangi Dewan Keamanan mengambil tindakan," ujar Geng.

Geng menyatakan pada pertemuan tersebut bahwa Tiongkok mendesak Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Gaza. Ia juga menambahkan bahwa Israel harus memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional, mencabut blokade Gaza dan pembatasan akses kemanusiaan, menghentikan penindasan terhadap badan-badan kemanusiaan seperti Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Timur Dekat (UNRWA), dan memberikan jaminan keamanan untuk operasi kemanusiaan di seluruh Gaza.

Geng menekankan bahwa model manajemen krisis kasus per kasus tidak dapat mencegah lingkaran setan konflik dan kekacauan.

Hanya solusi yang komprehensif, adil, dan langgeng untuk masalah Palestina yang dapat membawa perdamaian sejati dan langgeng antara Palestina dan Israel serta membuka babak baru perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, katanya.

"Sejarah telah membuktikan sepenuhnya bahwa pendudukan jangka panjang hanya akan menghalangi rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri. Membiarkan Israel memiliki hak veto eksklusif atas pembentukan negara Palestina hanya akan menumbuhkan lebih banyak kebencian dan konfrontasi serta menabur benih kerusuhan di Timur Tengah. Pendudukan Israel melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum, serta melanggar hukum internasional. Kewajiban internasional Israel harus dipenuhi untuk mengakhiri perilaku ilegalnya," jelas Geng.

Menurutnya, Tiongkok bersedia untuk terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk melakukan upaya tanpa henti guna mencapai gencatan senjata, memulihkan perdamaian regional, dan mencapai solusi yang komprehensif, adil, dan langgeng untuk masalah Palestina sedini mungkin.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner