Senin, 8 Juli 2024 12:8:45 WIB

Pada tanggal 7 Juli 1937
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Yu Haozheng, seorang mahasiswa dari Universitas Nankai (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Acara peringatan diadakan di seluruh Tiongkok pada hari Minggu (7/7), peringatan ke-87 Insiden 7 Juli 1937, untuk mengenang para pahlawan yang gugur dan korban perang.

Pada tanggal 7 Juli 1937, tentara Jepang menyerang pasukan Tiongkok di Jembatan Lugou, yang menandai dimulainya invasi Jepang ke Tiongkok secara besar-besaran, dan perlawanan seluruh rakyat Tiongkok terhadap penjajah Jepang.

Di Aula Peringatan Korban Pembantaian Nanjing oleh Penjajah Jepang di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, perwakilan dari seluruh lapisan masyarakat, memberikan penghormatan dengan meletakkan bunga sebagai tanda duka cita kepada mereka yang telah mengorbankan nyawanya untuk melawan agresi Jepang.

Sementara itu, sebuah acara peringatan diadakan di bekas lokasi Tentara Keempat Baru, pasukan komunis awal, di Nanchang, Tiongkok timur, sebuah kota yang terkenal dengan pemberontakan yang mengarah pada pendirian Tentara Merah Pekerja dan Petani Tiongkok.

Para hadirin meletakkan keranjang bunga dan membungkukkan badan untuk memberikan penghormatan kepada para korban dan rekan-rekan senegaranya yang gugur serta berdoa untuk perdamaian.

Di Yan'an, Provinsi Shaanxi di barat laut Tiongkok dan Handan, Provinsi Hebei di utara Tiongkok, warga setempat membunyikan sirine dan mengheningkan cipta untuk menandai hari tersebut.

Selain itu, masyarakat secara spontan mengunjungi pameran di Museum Sejarah 18 September di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, Aula Pameran Bukti Kejahatan yang Dilakukan oleh Unit 731 Tentara Kekaisaran Jepang di Kota Harbin, timur laut Tiongkok, dan Aula Peringatan Tentara Bersatu Anti Jepang Timur Laut di Tonghua, Provinsi Jilin, untuk belajar tentang keberanian dan pengorbanan para martir yang bertempur dalam pertempuran melawan penjajah Jepang.

Di Kota Tianchang, Provinsi Anhui, Tiongkok timur, anggota muda Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengunjungi Aula Peringatan Cabang Kedelapan Universitas Militer dan Politik Anti-Jepang Rakyat Tiongkok, memperbaharui sumpah setia kepada partai dan memberikan penghormatan kepada para mereka yang gugur.

Di aula pameran yang menampilkan perang kuman penjajah Jepang, para siswa di Kota Quzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, mempelajari kekejaman yang dilakukan oleh tentara kekaisaran Jepang melalui presentasi dan pameran yang jelas dari perang tersebut.

Sementara itu, pameran di Aula Peringatan Pertempuran Pingxingguan di Kota Datong, Provinsi Shanxi, Tiongkok utara, juga merupakan bukti yang baik dari perjuangan heroik rakyat Tiongkok melawan penjajah Jepang.

"Saya telah mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang keberanian dan ketangguhan yang ditunjukkan oleh para pendahulu revolusioner kami selama perlawanan terhadap penjajah Jepang. Tindakan mereka sangat mengilhami kepercayaan diri seluruh bangsa dalam melawan agresor Jepang. Sebagai anggota Partai, saya semakin memperkuat komitmen teguh saya untuk mengorbankan segalanya demi kepentingan Partai dan rakyat," kata Yu Haozheng, seorang mahasiswa dari Universitas Nankai.

Angkatan bersenjata Tiongkok juga mengadakan berbagai kegiatan untuk menghormati para martir dan pahlawan yang bertempur dan gugur dalam Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang.

"Sebagai prajurit di era baru, kita harus meneruskan warisan pendahulu revolusioner kita. Kita harus mencurahkan segenap pikiran dan energi kita untuk tetap siap tempur setiap saat dan berkontribusi untuk membuat Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) lebih kuat saat kita menandai ulang tahun keseratus pendiriannya," kata Luo Yuhao, seorang anggota militer di Angkatan Darat Grup ke-72 PLA.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner