Selasa, 18 Maret 2025 14:6:16 WIB

Desa Kuno yang Berkembang Pesat Jadi Wujud Nyata Upaya Pelestarian Budaya Etnis dan Revitalisasi Pedesaan Guizhou
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Para Petani di Desa Zhaoxing Dong (CMG)

Guizhou, Radio Bharata Online - Desa Zhaoxing Dong, sebuah desa etnis minoritas di Provinsi Guizhou, barat daya Tiongkok, tempat Presiden Tiongkok, Xi Jinping, melakukan kunjungan inspeksi pada hari Senin (17/3), merupakan perwujudan upaya daerah tersebut untuk melestarikan warisan budaya yang kaya dan mendoron revitalisasi pedesaan, dengan desa itu kini membanggakan industri pariwisata yang berkembang pesat.

Xi, yang juga Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, mengunjungi desa tersebut pada hari Senin (17/3) sore, memuji budaya khas kelompok etnis Dong sebagai "sangat tradisional dan sangat bergaya".

Selama kunjungannya di desa tersebut, Xi menyaksikan pertunjukan lagu agung kelompok etnis Dong, suatu bentuk paduan suara rakyat yang tercantum dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Ia juga menjelajahi fitur-fitur desa tersebut, mengunjungi pusat pameran budaya Dong, dan memeriksa basis industri khusus setempat yang menampilkan tenun, pewarnaan, dan sulaman.

Dikelilingi oleh pegunungan hijau, Desa Zhaoxing Dong memiliki sejarah yang berawal dari Dinasti Song Utara (960-1127). Desa ini merupakan salah satu desa minoritas etnis Dong terbesar di Tiongkok, dengan 5.261 penduduk.

Desa ini telah dikenal sebagai salah satu desa terindah di Tiongkok dan desa terkenal dengan kekayaan sumber daya sejarah dan budaya.

Dalam beberapa tahun terakhir, desa ini telah mengintensifkan upaya untuk melestarikan gaya arsitektur dan bangunan etniknya, meluncurkan inisiatif untuk mempromosikan lagu daerah Dong yang khas dengan membawanya ke sekolah-sekolah dan mendirikan grup seni dan drama, serta mengubah festival tradisionalnya seperti festival Lusheng (alat musik tradisional Tiongkok yang terbuat dari pipa bambu) dan Festival Tahun Baru Dong menjadi karnaval pariwisata.

Upaya tersebut telah menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 2.000 penduduk desa dan mendorong kewirausahaan lokal.

Pada tahun 2024, desa ini menerima 1,027 juta perjalanan wisata, menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 1,02 miliar yuan (sekitar 2,32 triliun rupiah), melonjak 63,8 persen dari tahun sebelumnya.

Nilai ekonomi kolektif desa mencapai 2,45 juta yuan (sekitar 5,6 miliar rupiah) pada akhir tahun lalu, dengan pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan tumbuh 12,3 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 41.600 yuan (sekitar 95 juta rupiah) per bulan.

Komentar

Berita Lainnya