Senin, 1 April 2024 14:37:57 WIB

Peta Sejarah Membuktikan bahwa Pulau Huangyan adalah Bagian dari Wilayah Tiongkok
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Dokumen sejarah Tiongkok yang menunjukkan sejarah Pulau Huangyan (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Dokumen dan peta sejarah telah menunjukkan bahwa Pulau Huangyan di Laut Tiongkok Selatan merupakan bagian dari wilayah Tiongkok meskipun Filipina telah berusaha untuk menulis ulang sejarah dengan berulang kali mengambil tindakan proaktif.

Beberapa kali pertemuan antara Pasukan Penjaga Pantai Tiongkok dan kapal-kapal Filipina telah mendorong Pulau Huangyan menjadi berita utama.

Sementara pihak-pihak lain, termasuk Amerika Serikat dan India, berusaha memperumit masalah, dokumen-dokumen sejarah membuktikan bahwa pulau tersebut adalah bagian dari wilayah Tiongkok, bukan wilayah Filipina.

Salinan peta nasional yang diterbitkan oleh Otoritas Pemetaan dan Informasi Sumber Daya Nasional Filipina pada tahun 2006 menunjukkan bahwa Pulau Huangyan berada di luar wilayah nasionalnya.

Hal yang sama juga berlaku untuk Peta Filipina yang diterbitkan pada tahun 2010. Peta Politik Filipina yang diterbitkan dan direvisi dari tahun 2008 hingga 2011 juga tidak memasukkan Pulau Huangyan ke dalam wilayahnya.

Semua peta itu disertifikasi oleh Otoritas Informasi Pemetaan dan Sumber Daya Nasional Filipina. Narasi bergeser ketika Filipina mengamandemen Undang-Undang Dasar Laut Teritorial Filipina pada tahun 2009 untuk memasukkan Pulau Huangyan ke dalam wilayahnya.

Tapi, pulau ini tetap berada di luar batas peta yang diratifikasi oleh pemerintah Filipina pada tahun 2011.

Tiongkok memiliki sejarah yang terdokumentasi dengan baik dalam menemukan Pulau Huangyan, yang tercermin dari berbagai nama yang diberikan kepada pulau tersebut dari waktu ke waktu.

Hal itu dimulai sejak tahun 1279 pada masa Dinasti Yuan (1271-1368), sementara dokumen-dokumen yang diakui secara internasional pada tahun 1935 menyebutnya sebagai 'Huangyandao' dan kemudian 'Minzhu Jiao' pada tahun 1947.

Komite Nama Geografis Tiongkok membakukan nama Pulau Huangyan sebagai nama pulau ini pada tahun 1983.

Sejak tahun 1997, Filipina telah menunjukkan niat untuk menduduki pulau tersebut, berulang kali mengirimkan kapal perang dan bahkan mengundang AS untuk berpartisipasi.

Para ahli berpendapat bahwa Tiongkok telah menangani masalah ini dengan menahan diri sambil tetap berpegang pada hukum dan kebenaran dan dengan tegas menentang upaya Filipina untuk menulis ulang catatan sejarah.

Komentar

Berita Lainnya