Kamis, 19 Desember 2024 12:28:57 WIB

Jajak Pendapat: Makau Menunjukkan Vitalitas Kuat dari 'Satu Negara, Dua Sistem'
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Grafik yang menunjukkan hasil jajak pendapat (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Survei yang dilakukan terhadap 1.551 responden dari Daerah Administratif Khusus (SAR) Makau Tiongkok menunjukkan bahwa keberhasilan penerapan "Satu Negara, Dua Sistem" di SAR tersebut sangat diakui oleh masyarakat setempat, yang meyakini bahwa sistem itu merupakan yang terbaik untuk menjaga kemakmuran dan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.

Pada kesempatan peringatan 25 tahun dimulainya kembali pelaksanaan kedaulatan oleh pemerintah pusat Tiongkok atas Makau, China Global Television Network (CGTN), bekerja sama dengan Pusat Studi Makau, melakukan survei tentang penerapan "Satu Negara, Dua Sistem" di Makau.

Dalam evaluasi kepuasan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial Makau, 93,9 persen responden menyetujui kinerja pemerintah SAR Makau dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 91,9 persen menyatakan bahwa hak-hak politik dan kebebasan masyarakat di Makau sepenuhnya dilindungi, dan 90,8 persen memuji peningkatan signifikan dalam tingkat kesejahteraan sosial di Makau.

Data menunjukkan bahwa PDB Makau telah meningkat 7,3 kali lipat dari tahun 1999 hingga 2023. Pada tahun 2023, perdagangan antara Tiongkok daratan dan Makau mencapai 3,84 miliar dolar AS (sekitar 62,6 triliun rupiah), tumbuh 4,3 kali lipat dibandingkan dengan sebelum kembali ke Tiongkok. Hingga Oktober tahun ini, investasi langsung dari Tiongkok daratan ke Makau berjumlah 14,19 miliar dolar AS (sekitar 231,3 triliun rupiah).

Dalam survei tersebut, 94,3 persen responden menyatakan bahwa dukungan kuat dari Tiongkok daratan sangat penting bagi kemakmuran dan pembangunan Makau. Selain itu, 92,7 persen dari mereka sangat merasakan bahwa hubungan Makau dengan Tiongkok daratan semakin erat.

Sejauh ini, Makau telah menjalin hubungan ekonomi, perdagangan, dan budaya yang stabil dengan lebih dari 120 negara dan kawasan. Jumlah organisasi dan lembaga internasional yang diikuti Makau telah meningkat menjadi lebih dari 190, dan sekarang menikmati hak istimewa bebas visa atau visa saat kedatangan dengan 147 negara dan kawasan. Sebanyak 92,5 persen responden meyakini bahwa keunggulan unik Makau terletak pada dukungan dari tanah air dan keterhubungannya dengan dunia.

Dalam survei tersebut, 92,2 persen responden meyakini bahwa praktik "Satu Negara, Dua Sistem" di Makau telah berhasil. Tiga alasan utama di balik sudut pandang ini adalah: "Masyarakat Makau memerintah Makau" dengan tingkat otonomi yang tinggi, yang sesuai dengan realitas Makau; dukungan menyeluruh pemerintah pusat terhadap Makau; dan patriotisme serta semangat kewirausahaan penduduk Makau.

Sebanyak 93,9 persen responden menyatakan keyakinannya terhadap penerapan "Satu Negara, Dua Sistem" dan "masyarakat Makau memerintah Makau".

Dalam survei tentang pengakuan konsep dan pencapaian jalur modernisasi Tiongkok, responden menilai pencapaian di bidang-bidang seperti inovasi ilmiah dan teknologi, pengembangan budaya, jaminan sosial, dan pendidikan dengan skor di atas tujuh dari 10.

Selain itu, 93 persen responden menyatakan bahwa sejak integrasi Makau ke dalam Kawasan Teluk Raya Guangdong-Hong Kong-Makau, telah terjadi peningkatan jumlah pengunjung, pertukaran yang lebih mudah, dan lebih banyak investasi yang tertarik.

Sebanyak 93,8 persen responden percaya bahwa modernisasi Tiongkok menawarkan peluang besar bagi Makau, sementara 93,3 persen menyatakan keyakinan bahwa pemerintah pusat akan menjaga kemakmuran dan stabilitas jangka panjang Makau. Sekitar 92,6 persen dari mereka optimis tentang prospek pembangunan masa depan Makau.

Komentar

Berita Lainnya