Rabu, 22 Januari 2025 14:28:51 WIB
Pakar: Tiongkok dan AS Harus Tingkatkan Dialog untuk Membuka Potensi Kerja Sama Tiongkok-AS
International
Eko Satrio Wibowo
Borge Brende, Presiden World Economic Forum (WEF) - CMG
Davos, Radio Bharata Online - Tiongkok dan Amerika Serikat diharapkan meningkatkan dialog untuk memanfaatkan potensi penuh kerja sama bilateral meskipun mereka bersaing di bidang teknologi, menurut Presiden Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) pada hari Senin (20/1).
Pertemuan Tahunan WEF 2025 resmi dibuka di Davos, Swiss, pada hari Senin (20/1) dengan hubungan Tiongkok-AS menjadi salah satu topik utama diskusi. Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump dilantik.
Menurut laporan, Trump menyatakan bahwa ia berharap untuk mengunjungi Tiongkok dalam 100 hari pertamanya menjabat dan Tiongkok telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru untuk mendorong kemajuan yang lebih besar dalam hubungan Tiongkok-AS dari titik awal yang baru.
Dalam wawancara eksklusif dengan China Global Television Network (CGTN) di sela-sela Pertemuan Tahunan WEF, Presiden dan CEO WEF, Borge Brende, menyoroti bahwa panggilan telepon baru-baru ini antara Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan Presiden AS, Donald Trump, mengirimkan sinyal positif.
Ia mengatakan kedua pihak mengakui kepentingan bersama yang luas antara kedua negara dan memiliki keinginan yang sama untuk perdamaian global dan pembangunan ekonomi.
"Ada panggilan telepon antara Presiden terpilih Trump dan Presiden Xi Jinping dari Tiongkok pada hari Sabtu. Saya pikir itu adalah awal yang baik. Saya pikir penting bahwa kedua pemimpin sudah memulai dialog tentang perdamaian dan pembangunan atau perdamaian dan stabilitas, seperti yang dikatakan Tn. Trump. Dan saya juga telah melihat bahwa menurut media Amerika, Trump telah mengatakan bahwa ia ingin mengunjungi Tiongkok. Jadi mungkin akan ada lebih banyak dialog daripada persaingan," ujarnya.
"Ada area di mana negara-negara akan bersaing ketat. Saya pikir pada teknologi baru Anda akan melihat persaingan yang kuat antara Tiongkok dan AS sebagai dua kekuatan terdepan di sisi teknologi, pada kecerdasan buatan, pada Internet of Things, juga dalam hal perdagangan digital. Bahkan dalam situasi seperti itu, saya pikir apa yang kita lihat dengan panggilan telepon antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping adalah bahwa mereka menyadari bahwa ada kepentingan bersama," kata Brende.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB