Selasa, 14 Januari 2025 11:31:45 WIB

Laporan: AI akan Memainkan Peran Lebih Besar dalam Tata Kelola Perubahan Iklim
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Cong Ronggang, Wakil Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Energi dan Lingkungan BIT (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Kecerdasan buatan (AI) akan memainkan peran yang lebih signifikan dalam tata kelola perubahan iklim pada tahun 2025 seiring dengan berkembangnya teknologi baru yang mampu memahami bahasa alami dengan kapasitas yang lebih besar untuk pembelajaran mendalam dan pemrosesan informasi, menurut serangkaian laporan terbaru.

Seri "Laporan Riset Peramalan dan Prospek 2025 tentang Ekonomi Energi" tersebut dirilis di Beijing pada hari Minggu (12/1).

Laporan tersebut berisi delapan volume, yang membahas bidang ekonomi energi, teknologi penangkapan karbon, dan kecerdasan buatan serta tata kelola perubahan iklim.

Laporan itu merupakan hasil terbaru dari program penelitian dan pengembangan nasional utama yang berjudul "Penilaian Dampak Terpadu Perubahan Iklim terhadap Sistem Ekonomi" dan proyek tersebut dipimpin oleh Institut Teknologi Beijing atau Beijing Institute of Technology (BIT).

Para ahli di BIT mengatakan seiring dengan terus berkembangnya AI di berbagai bidang seperti pemahaman bahasa alami, pembelajaran mendalam, dan pemrosesan informasi multimoda, mereka berharap AI akan memainkan peran yang lebih besar dalam meningkatkan tata kelola perubahan iklim.

"Kami mengembangkan agen AI untuk tata kelola perubahan iklim dan melatihnya dengan 10 miliar materi bahasa termasuk literatur, laporan, data model, audio, dan video. Kami berharap AI akan memainkan peran yang lebih signifikan dalam tata kelola perubahan iklim pada tahun 2025, terutama di bidang pengoptimalan energi, simulasi iklim, dan peringatan bencana," ujar Cong Ronggang, Wakil Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Energi dan Lingkungan BIT.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pada tahun 2024 Tiongkok membukukan ekonomi energi yang stabil dengan tenaga angin dan industri fotovoltaik yang mempertahankan momentum yang kuat untuk menjadi kekuatan utama dalam mempromosikan transisi energi rendah karbon di Tiongkok dan dalam meningkatkan struktur permintaan-penawaran energi negara tersebut.

Laporan tersebut mencatat bahwa pada tahun 2025, lebih banyak perhatian harus diberikan untuk menjaga keseimbangan permintaan-penawaran dalam industri energi dan mengoordinasikan pengembangan perusahaan dan peningkatan kualitasnya yang tinggi.

Komentar

Berita Lainnya