Sabtu, 12 Oktober 2024 11:44:46 WIB

Para Ahli: FTA 3.0 antara Tiongkok dan ASEAN akan Perluas Kerja Sama di Bidang-Bidang yang sedang Berkembang
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Chen Zhiyang, Wakil Kepala Departemen Hubungan Ekonomi dan Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Menurut para ahli, perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) Tiongkok-ASEAN Versi 3.0, yang dirampungkan pada KTT Tiongkok-ASEAN ke-27 di ibu kota Laos, Vientiane, pada hari Kamis (10/10), akan semakin memperluas kerja sama di bidang-bidang yang sedang berkembang.

Peningkatan tersebut mencakup bidang-bidang berikut: ekonomi digital; ekonomi hijau; konektivitas rantai pasokan; standar, regulasi teknis, dan prosedur penilaian kesesuaian; tindakan sanitasi dan fitosanitasi; prosedur bea cukai dan fasilitasi perdagangan; persaingan dan perlindungan konsumen; usaha kecil dan menengah; serta kerja sama ekonomi dan teknologi.

Untuk pertama kalinya, Tiongkok dan ASEAN telah mencapai perjanjian tingkat tertinggi dalam pengaturan perdagangan dan ekonomi masing-masing terkait ekonomi digital, ekonomi hijau, dan konektivitas rantai pasokan.

"Hal ini akan mendorong transformasi digital dan hijau kedua belah pihak dan memiliki kepentingan perintis yang signifikan. Kedua belah pihak telah mengoptimalkan bab-bab tentang prosedur bea cukai dan fasilitasi perdagangan, langkah-langkah sanitasi dan fitosanitasi, serta kerja sama ekonomi dan teknis. Selain itu, bab baru tentang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah ditambahkan, yang akan membantu mengurangi biaya transaksi dan membawa lebih banyak manfaat bagi bisnis dan masyarakat di kedua belah pihak," kata Chen Zhiyang, Wakil Kepala Departemen Hubungan Ekonomi dan Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan Tiongkok.

Pada saat yang sama, FTA Tiongkok-ASEAN Versi 3.0 akan memprioritaskan peningkatan kerja sama standar dan pengakuan bersama di bidang-bidang seperti kendaraan energi baru dan elektronik.

"Hal ini juga akan secara efektif mengatasi masalah standar yang tidak konsisten saat ini antara Tiongkok dan ASEAN dalam industri terkait, mengurangi hambatan masuk pasar dan biaya kelembagaan. Hal ini akan mendorong investasi regional dan menyediakan lingkungan pengembangan yang lebih baik bagi perusahaan-perusahaan di kedua belah pihak untuk lebih mengembangkan kerja sama industri hijau, dengan fokus pada kendaraan energi baru," kata Yuan Bo, Direktur Institut Asia di bawah Institut Penelitian Kementerian Perdagangan Tiongkok.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner