Kamis, 17 Oktober 2024 10:37:25 WIB

Ilmuwan Peringati 60 Tahun Program Nuklir Tiongkok
Tiongkok

Endro

banner

Sebuah museum untuk memperingati "Dua Bom dan Satu Satelit", yang merujuk pada bom atom, rudal balistik antarbenua, dan satelit pertama Tiongkok, telah direnovasi dan dibuka kembali untuk umum pada 16 Oktober 2024. [Foto/CCTV News]

BEIJING, Radio Bharata Online - Para ilmuwan dan keluarganya berkumpul pada hari Rabu, di sebuah lokasi penelitian roket tua di distrik Huairou, Beijing untuk memperingati 60 tahun uji coba bom atom pertama Tiongkok, dan merenungkan program bersejarah "Dua Bom dan Satu Satelit".

Tonggak sejarah tersebut menandai kebangkitan Tiongkok sebagai negara kelima yang memiliki senjata nuklir, setelah Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis.

Hou Jianguo, presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS), mengatakan, pengembangan program Dua Bom dan Satu Satelit — yang mencakup bom atom, bom hidrogen, dan satelit pertama Tiongkok — merupakan upaya monumental yang membutuhkan persatuan dan ketahanan nasional.

Hou mengatakan, keberhasilan itu merupakan prestasi besar yang dicapai melalui upaya bersama seluruh negeri, dimana banyak ilmuwan luar biasa menjawab panggilan Partai Komunis dan Negara, bekerja di daerah terpencil dan kondisi yang keras, untuk menempa semangat program.

Pendapat yang sama disampaikan Hou Xun, seorang akademisi dan peneliti CAS di Institut Optik dan Mekanika Presisi Xi'an di provinsi Shaanxi, mengenai tantangan awal yang dihadapi para pekerja dalam menyiapkan program tersebut. Dua akademisi itu terlibat dalam pengembangan program Dua Bom dan Satu Satelit.

Hou Xun mengatakan, mereka hampir tidak memiliki peralatan saat lembaga itu pertama kali didirikan di Xi'an, bahkan mereka harus membangun sistem pasokan gas sendiri dari awal.

Kampus Danau Yanqi di Universitas Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, yang menjadi tempat penelitian dan pengujian roket pertama Tiongkok, telah melestarikan berbagai fasilitas penting yang terkait dengan proyek tersebut. Tahun ini, universitas tersebut merenovasi aula peringatan, yang didedikasikan untuk program Dua Bom dan Satu Satelit, dengan memamerkan berbagai barang seperti satelit pertama Tiongkok dan kamera berkecepatan tinggi.

Dibuka untuk umum sejak 2015, aula tersebut mendokumentasikan kisah 17 tokoh penting yang terlibat dalam program tersebut, dan lebih dari 10.000 personel penelitian dan pengujian. Hingga saat ini, aula itu telah menyambut lebih dari 430.000 pengunjung. (China Daily)

Komentar

Berita Lainnya