Selasa, 7 Mei 2024 11:55:34 WIB

Semakin Banyak Negara Barat Yang Menggelar Aksi Pro-Palestina
International

Sindo/Endro

banner

Perkemahan pro-Palestina di Universitas Columbia di New York City pada tanggal 23 April. Fotografer: Barry Williams/New York Daily News/Tribune News Service/Getty Images

WASHINGTON, Radio Bharata Online - Para mahasiswa di seluruh Amerika Serikat, telah mendirikan perkemahan dan menggelar demonstrasi di puluhan sekolah dalam beberapa pekan terakhir, untuk mendukung warga Palestina di Gaza.  Tidak hanya itu, mereka juga menuntut divestasi kampus mereka dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel. Aksi itu juga merembet ke banyak negara di Eropa dan Asia.

Perkemahan mahasiswa pro-Gaza di Universitas Columbia di New York, telah menjadi katalisator protes lainnya di kampus-kampus di seluruh negeri. Baru-baru ini, protes juga terjadi di universitas-universitas di luar Amerika, termasuk di Inggris, Prancis, Kanada, Meksiko, Australia, Libanon, dan Yordania.

Di Prancis, Valerie Pecresse, pemimpin sayap kanan wilayah Paris, Ile-de-France, menuduh demonstrasi tersebut terdiri dari minoritas orang-orang radikal yang menyerukan kebencian anti-Semit.

Namun, Menteri Pendidikan Tinggi Prancis, Sylvie Retailleau menegaskan, pemerintah Prancis tidak berencana menangguhkan pendanaan untuk kampus Sciences Po, dan menambahkan "tidak ada pernyataan anti-Semit" dan tidak ada kekerasan yang dilakukan selama demonstrasi.

The New Arab melaporkan pada hari Rabu pekan lalu, bahwa mahasiswa yang kuliah di lima universitas paling bergengsi di Inggris, termasuk Sheffield, Leeds, Manchester dan Newcastle, telah mendirikan perkemahan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Sekolah-sekolah lain juga diperkirakan akan mengikuti langkah yang sama, karena mahasiswa yang melakukan protes menuntut universitas mereka untuk divestasi, atau memutuskan hubungan dengan Israel.

Mahasiswa di universitas Goldsmiths yang berbasis di London, telah menduduki gedung kampus selama berminggu-minggu, sementara University College London (UCL) terus-menerus memprotes perang Gaza, termasuk pendudukan ruang universitas selama 34 hari. (SindoNews)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner