Jumat, 22 November 2024 14:11:23 WIB

Tiongkok Desak Diplomasi, Tolak Tekanan pada Isu Nuklir Iran
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Li Song, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Badan Tenaga Atom Internasional (CMG)

Wina, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok pada hari Kamis (21/11) menekankan bahwa tekanan dan paksaan bukanlah alat diplomasi, dan konfrontasi tidak dapat menyelesaikan masalah nuklir Iran.

Li Song, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA), menyampaikan pernyataan tersebut pada pertemuan Dewan Gubernur IAEA di mana program nuklir Iran menjadi fokus diskusi.

Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman mendorong resolusi yang ditujukan untuk menekan Iran.

Namun, Tiongkok, Rusia, dan Burkina Faso, dari 35 anggota dewan, memveto resolusi tersebut. Selain itu, 12 negara berkembang, termasuk Afrika Selatan, India, dan Mesir, memilih untuk abstain dari pemungutan suara.

Dewan Gubernur adalah salah satu dari dua badan pembuat kebijakan IAEA, bersama dengan Konferensi Umum tahunan Negara Anggota IAEA.

Menurut Li, Tiongkok menyambut baik kerja sama Iran dengan IAEA terkait masalah perlindungan yang belum terselesaikan dan memuji hasil positif dari kunjungan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi baru-baru ini ke Iran.

Ia memperingatkan bahwa menciptakan konfrontasi dan meningkatkan ketegangan hanya akan mempersulit kerja sama antara IAEA dan Iran.

Sambil menekankan bahwa memberikan tekanan dan paksaan bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran, Li menyerukan upaya politik dan diplomatik yang baru. Ia menekankan pentingnya kerja sama multilateral yang konstruktif dalam mengatasi tantangan nonproliferasi.

Mengingat Rencana Aksi Komprehensif Bersama atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang sangat dirusak dalam beberapa tahun terakhir, Li mendesak semua pihak untuk mengadopsi pendekatan yang terukur dan bertanggung jawab.

Ia menyerukan langkah-langkah praktis untuk mendukung diplomasi sejati dan bergerak menuju resolusi politik atas masalah tersebut.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner