Selasa, 18 Februari 2025 16:45:27 WIB

Ilmuwan Tiongkok Temukan Superkonduktivitas pada Material Berbasis Nikel pada Tekanan Atmosfer
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Chen Zhuoyu, Profesor Madya fFisika di Universitas Sains dan Teknologi Selatan (CMG)

Shenzhen, Radio Bharata Online - Sebuah kelompok peneliti Tiongkok baru-baru ini membuat terobosan signifikan di bidang superkonduktivitas suhu tinggi, dengan penemuan baru yang menemukan bahan berbasis nikel adalah kategori ketiga sistem bahan yang mampu mencapai superkonduktivitas pada tekanan atmosfer.

Penelitian ini dilakukan bersama oleh para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan, Pusat Sains Kuantum Wilayah Teluk Raya Guangdong-Hong Kong-Makau, dan Universitas Tsinghua, dengan hasil yang dipublikasikan pada hari Selasa (18/2) di jurnal sains terkemuka dunia Nature.

Superkonduktivitas adalah fenomena ketika suhu turun di bawah suhu kritis superkonduktor, bahan-bahan tertentu menunjukkan resistansi listrik nol dan diamagnetisme sempurna.

Secara umum, banyak bahan perlu didinginkan hingga di bawah minus 250 derajat Celsius untuk mencapai superkonduktivitas. Bahan yang dapat mencapai keadaan superkonduktivitas di atas minus 233 derajat Celsius dianggap sebagai superkonduktor suhu tinggi.

Ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan menemukan bahwa bahan berbasis nikel mampu mencapai superkonduktivitas di atas minus 233 derajat Celsius dan pada tekanan atmosfer.

"Sebelumnya, superkonduktor suhu tinggi berbasis nikel hanya dapat mencapai superkonduktivitas pada tekanan yang sangat tinggi, hingga ratusan ribu atmosfer, pada dasarnya setara dengan tekanan di dalam bumi. Kini, tim peneliti kami dapat memindahkan struktur atom ke tekanan atmosfer, dan mempertahankan kestabilannya pada saat yang sama, status yang sebelumnya hanya dapat dicapai pada lingkungan bertekanan tinggi. Saat ini, kami dapat mencapai superkonduktivitas suhu tinggi pada material berbasis nikel pada tekanan atmosfer," jelas Chen Zhuoyu, Profesor Madya fFisika di Universitas Sains dan Teknologi Selatan.

Pencapaian kestabilan struktur atom pada tekanan atmosfer didukung oleh teknologi "pembuatan blok atom" yang dikembangkan oleh kelompok peneliti yang dipimpin bersama oleh Xue Qikun, seorang akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dan Chen.

Tim tersebut membutuhkan waktu tiga tahun untuk mengembangkan teknologi itu.

"Peralatan eksperimen yang kami gunakan semuanya berbasis pada peralatan yang dikembangkan di dalam negeri dan kami mampu menumbuhkan lapisan tipis dengan kemampuan oksidasi tinggi pada skala atom, yang merupakan inovasi hebat dalam upaya negara kami untuk mengembangkan teknologi eksperimen secara mandiri. Kami akan terus mengeksplorasi berbagai sistem material dengan teknologi eksperimen unik yang telah kami kembangkan dan berusaha untuk meningkatkan suhu superkonduktor pada tekanan atmosfer hingga di atas suhu nitrogen cair," ujar Xue.

Komentar

Berita Lainnya