Kamis, 19 Desember 2024 9:53:10 WIB

Kebijakan Transit Bebas Visa Tiongkok Dorong Pariwisata & Bisnis
Tiongkok

Endro

banner

Turis asing berjalan-jalan di gang-gang kawasan Shichahai, Beijing, 23 Oktober 2024. /CFP

BEIJING, Radio Bharata Online – Pada Selasa lalu, Tiongkok memperkenalkan pembaruan pada kebijakan transit bebas visanya, memperpanjang masa tinggal yang diizinkan bagi pelancong asing yang memenuhi syarat, menjadi 240 jam atau 10 hari, dari sebelumnya 72 menjadi 144 jam. Langkah yang ditujukan untuk menarik lebih banyak pengunjung internasional tersebut segera mulai berlaku. 

Menurut pengumuman oleh Administrasi Imigrasi Nasional (NIA) di situs web resminya, kebijakan tersebut berlaku bagi pelancong dari 54 negara, termasuk Rusia, Brasil, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Kanada, yang transit melalui Tiongkok dalam perjalanan ke negara atau wilayah ketiga. 

Individu yang memenuhi syarat, kini dapat memasuki Tiongkok tanpa visa melalui salah satu dari 60 pelabuhan terbuka di 24 wilayah tingkat provinsi, asalkan masa tinggal mereka tidak melebihi 240 jam di wilayah yang ditentukan.  

Hingga saat ini, Tiongkok telah menetapkan perjanjian bebas visa komprehensif dengan 26 negara, membebaskan visa secara sepihak bagi pelancong dari 38 negara, termasuk Prancis dan Jerman, serta menerapkan pengecualian visa transit untuk 54 negara. Selain itu, Tiongkok juga memiliki perjanjian bebas visa bersama,  dengan 157 negara dan kawasan di seluruh dunia.

Menurut NIA, dari Januari hingga November 2024, tercatat 29,2 juta kunjungan asing ke Tiongkok, meningkat 86,2 persen dari tahun ke tahun. Dari jumlah tersebut, 17,4 juta di antaranya mendapat manfaat dari akses bebas visa, yang menandai peningkatan 123,3 persen.

Chen Zhanming, wakil dekan Sekolah Ekonomi Terapan di Universitas Renmin Tiongkok, menyoroti bahwa kebijakan transit bebas visa yang ditingkatkan, akan memudahkan akses bagi orang asing yang mengunjungi Tiongkok untuk tujuan wisata, bisnis, atau keluarga.  Masuknya wisatawan internasional yang terus meningkat akan menciptakan lebih banyak peluang bagi pariwisata Tiongkok dan industri lainnya, menyuntikkan momentum baru ke dalam pertumbuhan ekonominya. (CGTN)

Komentar

Berita Lainnya