Minggu, 9 Maret 2025 14:2:7 WIB
PCINU Tiongkok ingin Jadi Jembatan Pertukaran Budaya Indonesia-Tiongkok
Indonesia
Antara / AP Wira

Tangkap layar Seminar Nasional dengan tema "Refleksi 75 Tahun Hubungan RI-RRT" dan yang digelar PCINU Tiongkok pada Sabtu (8/3/2025). ANTARA/Desca Lidya Natalia.
BEIJING, Radio Bharata Online - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok ingin menjadi jembatan pertukaran budaya Indonesia dan Tiongkok secara khusus untuk memperbaiki praduga di antara masyarakat kedua negara.
"Masih cukup banyak masyarakat Indonesia memiliki stereotip negatif terhadap Tiongkok, baik karena faktor sejarah maupun narasi yang berkembang di media sedangkan di Tiongkok juga kalau mendengar kata 'Indonesia' yang terpikir adalah kejadian 1998, khususnya untuk generasi tua, karena itu, PCINU Tiongkok bisa menjadi jembatan membangun pemahaman yang lebih baik melalui kerja sama akademik maupun pertukaran budaya," kata Direktur Sino Nusantara Institute PCINU Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri dalam seminar pada Sabtu (8/3).
Hal itu disampaikan Zuhri dalam Konferensi Cabang Istimewa IV dan Seminar Nasional dengan tema "Refleksi 75 Tahun Hubungan RI-RRT" yang digelar PCINU Tiongkok. Acara tersebut dihadiri sekitar 200 lebih peserta secara daring dan luring.
"Hubungan antar masyarakat bisa memperkuat hubungan Indonesia-Tiongkok karena kita ketahui bahwa hubungan diplomatik kedua negara mengalami pasang surut, dari sangat erat di era Presiden Soekarno, pemutusan hubungan di era Orde Baru, hingga normalisasi di awal 1990-an," tambah Zuhri.
Saat ini, ungkap Zuhri, meski kerja sama ekonomi semakin erat, hubungan antarmasyarakat kedua negara masih menghadapi tantangan persepsi negatif.
"Memang kita harus akui Tiongkok lebih tertutup dibanding negara-negara Barat tapi PCINU sudah punya hubungan yang baik dengan pihak-pihak di Tiongkok karena itu bisa menjadi kesempatan kita untuk ambil peran dalam memajukan hubungan antarmasyarakat," ungkap Zuhri.
Pembicara lain yaitu Presiden NU Labor Confederation yaitu Irham Ali mengangkat bonus demografi dan tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
Saat ini, ungkap Irham, Indonesia memiliki 150 juta angkatan kerja, tetapi 60 persen masih berada di sektor informal. Sementara itu, tingkat pengangguran usia muda mencapai 22 persen, menjadikan salah satu yang tertinggi di Asia.
"Meski investasi asing ke Indonesia meningkat dalam 15 tahun terakhir, konversi investasi terhadap penciptaan lapangan kerja masih rendah. Investasi China di Indonesia juga banyak terkonsentrasi di sektor ekstraktif seperti tambang dan sumber daya alam sedangkan sementara sektor padat karya seperti garmen dan manufaktur belum banyak disentuh," kata Irham.
Irham pun mengusulkan agar pemerintah dan pemangku kepentingan mendorong investasi Tiongkok dapat ditujukan ke sektor-sektor yang lebih banyak menyerap tenaga kerja, seperti manufaktur, tekstil dan industri lain berbasis Sumber Daya Manusia.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok Indonesia (Perhati) yang juga jurnalis Harian Kompas Iwan Santosa menyoroti minimnya keterlibatan Indonesia dalam pasar halal global.
"Dibandingkan dengan Thailand yang aktif dalam pameran produk halal di Timur Tengah, produk pangan halal Indonesia belum terdengar gaungnya di pasar internasional padahal Indonesia sebagai negara Muslim terbesar seharusnya bisa lebih agresif dalam memanfaatkan peluang ini melalui kerja sama strategis dengan Tiongkok ," kata Iwan.
Iwan juga mengingatkan pentingnya diplomasi Islam dalam memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok .
"Harus ada peta jalan kerja sama Indonesia-Tiongkok yang melibatkan kementerian terkait guna memastikan keberlanjutan dan manfaat bagi kedua negara," ungkap Iwan.
Pada hari yang sama, PCINU Tiongkok juga menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) IV. Konfercab IV ini dihadiri oleh 77 peserta, termasuk perwakilan dari berbagai wilayah di Tiongkok.
Salah satu agenda utama konferensi adalah pemilihan kepengurusan PCINU Tiongkok untuk periode 2025 - 2027 dan terpilih dua pemimpin baru yaitu Ahmad Syifa (mahasiswa doktoral Beijing Institute of Technology sebagai Rois Syuriah PCINU Tiongkok periode 2025 - 2027 dan Muhammad Hasyim Habibi Musthofa (mahasiswa master di Tsinghua University Beijing sebagai Ketua Tanfidziyah PCINU Tiongkok periode 2025 - 2027.
Saat pengangkatan keduanya, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Imron Rosyadi Hamid berpesan agar keduanya dapat menjaga soliditas organisasi untuk memastikan keberlanjutan program kerja PCINU Tiongkok.
"Peran PCINU tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga harus menjadi wadah penguatan akademik dan sosial sehingga perlu menjalin hubungan lebih erat dengan PBNU, KBRI, dan 'stakeholder' lainnya, guna meningkatkan manfaat organisasi bagi anggota dan komunitas. PCINU juga harus menjaga nilai-nilai keislaman moderat sesuai dengan prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama dan disiplin secara ideologi yaitu menjaga paham ahlussunnah waljamaah secara konsisten," kata KH Imron Rosyadi Hamid. [Antara]
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB

HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB

Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB

BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB

Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB

Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB

Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB

Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB

Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB
