Sabtu, 4 Januari 2025 9:52:5 WIB

Lebih Dari 60% Lulusan Tsinghua Yang Belajar Di Luar Negeri Telah Kembali Ke Tiongkok
Tiongkok

Endro

banner

Foto Universitas Tsinghua: CFP

BEIJING, Radio Bharata Online - Menurut data dari program mini WeChat resmi Asosiasi Alumni Tsinghua, sebagaimana dirilis oleh Universitas Tsinghua pada hari Jumat, disebutkan bahwa sebagian besar lulusan Tsinghua yang belajar di luar negeri telah kembali ke Tiongkok, dengan 91,7% alumni terverifikasi saat ini bermukim di Tiongkok.

Diantara lulusan tahun 2002-2011, 92,4% alumni terverifikasi berada di Tiongkok, dengan lebih dari 60% dari mereka yang belajar di luar negeri telah kembali.

Proporsi lulusan Universitas Tsinghua tahun 2024 yang melanjutkan studi di luar negeri adalah 9,6%, termasuk 18,4% mahasiswa sarjana dan 7,3% mahasiswa magister. 

Selama dekade terakhir, rata-rata proporsi lulusan Tsinghua yang melanjutkan studi di luar negeri telah mencapai 10,5%, menurut akun resmi Universitas Tsinghua.

Tingkat ketenagakerjaan kelompok tahun 2024 di sektor domestik utama dan organisasi besar, melampaui 85%. Ketenagakerjaan di industri manufaktur dan energi tumbuh sebesar 11% dari tahun ke tahun, menandai pertumbuhan lima tahun berturut-turut. 

Diantara lulusan doktoral, 47,8% mengejar karier akademis, tingkat yang tetap di atas 45% selama lima tahun berturut-turut.

Universitas mengungkap bahwa tingkat ketenagakerjaan lulusan Tsinghua di bidang domestik utama dan unit penting, telah berada di atas 80% selama lebih dari satu dekade. Industri dengan jumlah lulusan tertinggi yang dipekerjakan secara historis, meliputi transmisi informasi, perangkat lunak dan layanan teknologi informasi; pendidikan; dan penelitian ilmiah dan layanan teknis.

Untuk kelompok tahun 2024, 56,2% lulusan mendapatkan pekerjaan di luar Beijing, merupakan tingkat yang tetap di atas 50% selama 10 tahun berturut-turut. Selain itu, jumlah lulusan yang bekerja di wilayah barat dan timur laut Tiongkok meningkat sebesar 16,5% dari tahun ke tahun, dan meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya