Selasa, 26 Juli 2022 8:42:42 WIB
Jokowi Ketemu Xi Jinping Indonesia-Tiongkok Makin Mesra
Tiongkok
Agsan
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping
Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan ekonomi Tiongkok dan Indonesia berkembang pesat di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tidak hanya menjadi mitra perdagangan terbesar, Tiongkok bahkan kini mengancam posisi Singapura sebagai raja investasi asing di Indonesia.
\r\n\r\nKemesraan Jokowi dengan pemimpin Tiongkok sudah terjalin sejak awal pemerintahannya. Pada 9 November 2014 atau belum genap sebulan dilantik jadi Presiden Indonesia, Jokowi sudah mengunjungi Beijing dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia atau Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
\r\n\r\nMantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menggelar pertemuan dengan sekitar 300 pengusaha Tiongkok saat berkunjung ke Beijing. Jokowi mengajak pengusaha Negeri Tirai Bambu untuk menanamkan modal di Indonesia serta meningkatkan volume perdagangan.
\r\n\r\nSetelah hampir delapan tahun berjalan, usaha Jokowi memang membuahkan hasil. Tiongkok kini menjadi salah satu investor utama di Indonesia.
\r\n\r\nPada 2013, total investasi Tiongkok hanya menembus US$ 297 juta yang menempatkan mereka pada posisi 12 investor terbesar di Indonesia. Pada 2015, China naik ke peringkat ke-9 dengan investasi US$ 628 juta hingga mencapai posisi ketiga pada tahun 2017.
\r\n\r\nInvestasi Negeri Panda sudah menembus US$ 3,2 miliar pada 2021 dengan jumlah proyek mencapai 1.806. Jumlah tersebut hanya kalah dari Singapura dan Hong Kong.
\r\n\r\nInvestasi asing dari Tiongkok melonjak hampir empat kali lipat pada kuartal II-2022 dan menembus US$ 2,3 miliar atau melonjak 260% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hanya kalah dari Singapura yang menggelontorkan investasi sebesar US$ 3,1 miliar pada kuartal II-2022.
\r\n\r\nEkonom OCBC Wellian Wiranto mengatakan kunjungan Jokowi ke Beijing pada pekan ini bisa berdampak ganda. Selain akan mempererat hubungan kedua negara juga akan mempermudah langkah kerja sama dengan Jepang dan Korea Selatan. Menurutnya, kunjungan Jokowi ke Beijing adalah pengingat bagi Jepang dan Korea Selatan jika posisi Indonesia penting bagi mereka.
\r\n\r\n"Dengan kondisi dan hitungan geopolitik, Jokowi akan lebih mudah meyakinkan Jepang dan Korea Selatan untuk meningkatkan investasi mereka di Indonesia," tutur Wellian, dalam laporannya Northern Passage: Indonesia's President Jokowi visits North Asia with investments in mind
\r\n\r\nBila menilik ke belakang, besarnya jalur investasi Tiongkok di Indonesia sebenarnya sudah dibuka di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Adalah ambisi besar Tiongkok melalui inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau "Belt and Road Initiative" yang dicanangkan Presiden Xi Jinping pada 2013 yang membuat investasi mereka meningkat pesat di ASEAN.
\r\n\r\nXi berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden SBY pada awal Oktober 2013. Nilai komitmen kerja sama investasi senilai US$ 28,2 miliar atau sekitar Rp 420 triliun (kurs US$1= Rp 14.917) ditandatangani kedua negara. Kerja sama investasi meliputi sektor properti, pertambangan, bubur kertas, jalur kereta api, infrastruktur, hingga industri semen.
\r\n\r\nInvestasi Tiongkok semakin melonjak pesat di era Jokowi. Investasi tidak hanya menyasar smelter, industri, infrastruktur, dan pertambangan tetapi juga industri makanan.
\r\n\r\nInvestasi Tiongkok tidak hanya perusahaan besar dengan nilai puluhan triliun rupiah seperti Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou) yang membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara atau Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) yang mengembangkan baterai kendaraan listrik.
\r\n\r\nPerusahaan Yili Group juga telah menanamkan investasi sebesar Rp 2,5 triliun untuk membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia.
\r\n\r\nDi sektor infrastruktur, Tiongkok dan Indonesia juga bekerja sama membangun mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, dan Tol Medan-Kualanamu.
\r\n\r\nSebelum dekade 2010-an, Jepang merupakan menjadi tujuan ekspor utama ataupun mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Perubahan besar terjadi sejak diluncurkannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) pada 2004. Kesepakatan tersebut menghapus tarif untuk 94,6% dari semua jalur tarif untuk ekspor asal Indonesia ke China.
\r\n\r\nData Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai perdagangan Indonesia-Jepang pada 2004 tercatat US$ 18,62 miliar di mana ekspor Indonesia mencapai US$ 15,96 miliar. Sementara itu, nilai perdagangan dengan Tiongkok baru menembus US$ 12,24 miliar dengan nilai ekspor US$ 4,6 miliar.
\r\n\r\nSetelah ACFTA berlaku 10 tahun atau pada 2014 atau bertepatan dengan tahun terakhir kepemimpinan presiden SBY, nilai perdagangan Indonesia dan China melonjak menjadi US$ 48,23 miliar dengan ekspor sebesar US$ 17,61 miliar. Tiongkok menjadi pasar ekspor non-migas terbesar Indonesia sejak 2011. Pada tahun lalu, nilai perdagangan kedua negara bahkan menembus US$ 100 miliar untuk kali pertama dalam sejarah.
\r\n\r\nSejak Jokowi memimpin hingga 2021, nilai perdagangan Indonesia- meningkat dua kali lipat lebih, dari US$ 48,23 miliar pada 2014 menjadi US$ 109,99 miliar pada 2021. Ekspor Indonesia ke Tiongkok melonjak dari US$ 17,61 miliar pada 2014 menjadi US$ 53,77 miliar pada 2021. Impor dari Tiongkok juga melesat dari US$ 30,62 miliar pada 2014 menjadi US$ 56,23 miliar pada 2021.
\r\n\r\nBerdasarkan data BPS, ekspor Tiongkok berkontribusi 23,3% terhadap total ekspor 2021. Komoditas utama yang dikirim ke Tiongkok di antaranya batu bara, minyak kelapa sawit, besi baja, hingga bijih besi.
\r\n\r\nImpor Indonesia dari Tiongkok yang menembus US$ 56,2 miliar pada 2021 mencakup 28,6% dari total impor Indonesia. Komoditas yang diimpor di antaranya mesin dan peralatan elektronik, pesawat telekomunikasi, mesin otomatis pengolah data, serta bahan obat-obatan dan kesehatan.
\r\n\r\nKomentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
