Selasa, 4 Maret 2025 10:20:23 WIB

Pertumbuhan Tiongkok Semakin Mengesankan
Tiongkok

Endro

banner

Foto ini diambil dari Bukit Jingshan pada 12 Agustus 2024 yang memperlihatkan gedung-gedung pencakar langit di distrik bisnis pusat (CBD) pada hari yang cerah di Beijing. [Foto/Xinhua]

BEIJING, Radio Bharata Online - Saat Pembukaan sesi tahunan badan legislatif dan penasihat politik teratas Tiongkok (CPPCC) minggu ini, para utusan asing di Beijing telah menyatakan optimisme tentang prospek pertumbuhan negara ini, dengan mengatakan bahwa sesi tersebut menawarkan jendela penting, untuk mengamati demokrasi rakyat yang menyeluruh di Tiongkok.

Sidang tahunan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (NPC), badan penasihat politik tertinggi negara itu, dimulai pada hari Selasa, diikuti dengan pembukaan sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi, pada hari Rabu.

Selama sidang NPC, para anggota parlemen akan membahas Laporan Kerja Pemerintah, yang akan menetapkan target utama untuk pembangunan sosial ekonomi negara tahun ini, dan mengungkap langkah-langkah utama untuk menopang pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Duta Besar Turki untuk Tiongkok, Ismail Hakki Musa mengatakan, bahwa ia melihat komitmen Tiongkok terhadap keterbukaan tingkat tinggi, sebagai katalisator untuk pasar yang lebih dinamis dan efisien, yang akan menguntungkan investor asing, termasuk perusahaan-perusahaan Turki.

Sementara Djauhari Oratmangun, duta besar Indonesia untuk Tiongkok, menekankan pentingnya kedua sesi tersebut dalam membentuk arah ekonomi Tiongkok, terutama di saat ketidakpastian global.

Ia mencatat bahwa setiap kali Tiongkok mencapai pertumbuhan ekonomi, hal itu akan memiliki "dampak positif" di luar perbatasannya, memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi global.

Pada tahun 2024, output ekonomi Tiongkok melampaui 130 triliun yuan untuk pertama kalinya, mencapai target pertumbuhan PDB sesuai harapan sekitar 5 persen. Kontribusi negara tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi global tetap sekitar 30 persen selama bertahun-tahun.

Oratmangun mencatat bahwa ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh 5,1 persen tahun ini, dengan kerja sama perdagangan dan ekonomi yang kuat antara Jakarta dan Beijing merupakan pendorong utamanya. (chinadaily)

Komentar

Berita Lainnya