Minggu, 17 Maret 2024 13:20:21 WIB

Pelabuhan Merak sempat ditutup, ASDP Tingkatkan Kewaspadaan
Indonesia

Endro

banner

Antrean kendaraan terlihat saat akan memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten. (ASDP)

MERAK, Radio Bharata Online - Cuaca ekstrem melanda jalur penyeberangan Merak-Bakauheni dalam beberapa hari terakhir, khususnya di pelabuhan Merak, Banten.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau pengguna jasa penyeberangan ferry, khususnya di lintas Merak-Bakauheni untuk waspada. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem untuk empat wilayah perairan di Banten, termasuk salah satunya adalah wilayah selat Sunda bagian utara, yang merupakan jalur lintasan kapal ferry Merak-Bakauheni.

Menyikapi prakiraan cuaca ekstrem tersebut, Corporate Secretary ASDP Merak, Shelvy Arifin, memastikan ASDP akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait, termasuk BMKG, Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk memeroleh informasi terbaru tentang kondisi cuaca, dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang ditetapkan. 

Menurut Shelvy,  dampak yang paling signifikan dari cuaca ekstrem adalah terganggunya jadwal pelayanan kapal, dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang. Oleh karena itu, ASDP memohon pengertian dan kerja sama seluruh pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem.  Sementara kebijakan regulator menyatakan, pelayanan penyeberangan ditutup sementara hingga kondisi normal kembali.  Penutupan dilakukan demi keselamatan dan keamanan pelayaran, dan khususnya seluruh penumpang penyeberangan.

Manajemen ASDP, menurut Shelvy, memprioritaskan layanan prima yang mengedepankan aspek keselamatan dalam pelayaran.  Manajemen juga melakukan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, dimana secara berkala memberikan pelatihan khusus kepada para nahkoda dan awak kapal, dan memastikan mereka memiliki pengetahuan, serta keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.

Dilaporkan, pada Jumat malam 15 Maret, sempat dilakukan penundaan seluruh jadwal pelayaran dari Pelabuhan Merak, imbas cuaca ekstrem dengan kecepatan angin mencapai 22 - 30 knot/seken, dari arah barat daya yang menghasilkan gelombang tinggi mencapai 2.5 meter, berdasarkan peringatan dini level 1 yang dikeluarkan oleh BMKG.  Aktivitas pelayaran kapal ferry kembali dibuka pada Sabtu dinihari 16 Maret, setelah cuaca berangsur membaik, dan proses bongkar muat kendaraan dilakukan dengan ekstra hati-hati. (Tribunnewswiki)

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner