Kamis, 16 Juni 2022 9:18:44 WIB

Candra Naya, Rumah Mayor Tiongkok Terakhir di Batavia
Tiongkok

Adelia Astari

banner

Kediaman Chandra Naya - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Ada rumah tua bergaya oriental kuno nan luas, di antara gedung hotel dan apartment di Jalan Gajah Mada Nomor 188, Jakarta Barat. Namanya Candra Naya.

Dilansir dari berbagai sumber, area tersebut tampak tak lazim dengan daerah sekitarnya. Tampak kuno. Seakan tak disentuh perubahan zaman. 

Di sekelilingnya pusat niaga Glodok terus bergeliat. Bangunan tua dirobohkan, berganti dengan ruko dan gedung-gedung tinggi. 

Candra Naya, Rumah Mayor China Terakhir di Batavia-Image-2\

Kediaman Chandra Naya - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Candra Naya adalah seorang Mayor Tiongkok terakhir di Batavia. 

Di zaman Hindia Belanda dulu, diangkatlah seseorang untuk mewakili etnisnya. Ialah Mayor Khouw Kim An yang lahir di Batavia 5 Juni 1879. 

Kariernya termasuk cemerlang di pemerintahan Batavia. Pada 1905 diangkat menjadi Leutenant, 1908 dipromosikan menjadi Kapitan, dan 1910 naik pangkat menjadi Mayor.

Kala Indonesia dijajah Jepang, Candra Naya sempat menjadi kantor Sing Ming Hui, perkumpulan orang Tionghoa dengan tujuan sosial. Inilah perkumpulan yang akhirnya mencetuskan Universitas Tarumanagara. 

Pasca kemerdekaan RI, peraturan nasionalisasi nama membuat Sing Ming Hui berubah nama menjadi Candra Naya. 

Candra Naya juga pernah menjadi lokasi kuliah mahasiswa Universitas Tarumanagara, dan menjadi tempat penyelenggaraan Indonesia Open atau pertandingan bulu tangkis tingkat internasional pertama di Indonesia.

Candra Naya, Rumah Mayor China Terakhir di Batavia-Image-3\

Kediaman Chandra Naya - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Saat ini Candra Naya termasuk dalam komplek hunian superblok PT Modernland Realty Tbk. Namun, Candra Naya berada di bawah supervisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Untuk masuk rumah tersebut gratis, tetapi tidak diperkenankan memotret dengan kamera beresolusi tinggi. 

Nasib Khouw ternyata tidak begitu baik di ujung usia. Kala Jepang masuk ke Indonesia, Khouw ditahan di kamp konsentrasi dan meninggal di sana pada 13 Februari 1945. 

Makamnya dapat ditemui di komplek makam Petamburan. Di sana dikuburkan keluarga Khouw, termasuk O.G. Khouw, sepupu Khouw Kim An yang terkenal sebagai pengusaha dan filantropis ternama. Makam O.G. Khouw disebut sebagai makam dengan mausoleum (pelindung makam) paling megah di Asia Tenggara. (*)

Candra Naya, Rumah Mayor China Terakhir di Batavia-Image-4\

Kediaman Chandra Naya - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

 

Sumber: https://bolong.id/mg/0622/candra-naya-rumah-mayor-china-terakhir-di-batavia

Komentar

Berita Lainnya