Beijing, Bharata Online - Direktur Regional Asia-Pasifik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Perempuan, Christine Arab, memuji Tiongkok atas upayanya mendorong pembangunan perempuan melalui inovasi di berbagai sektor. Ia mengatakan bahwa Tiongkok telah mencapai kemajuan signifikan dalam mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan melalui pendidikan, sains, dan teknologi.
Arab menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan China Media Group (CMG) di Beijing menjelang Pertemuan Pemimpin Global tentang Perempuan yang berlangsung di ibu kota Tiongkok pada hari Senin (13/10) dan Selasa (14/10.
Ia mengatakan bahwa upaya Tiongkok untuk mendorong akses yang setara bagi perempuan terhadap pendidikan dan pengembangan profesional telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi kemajuan hak-hak perempuan dan partisipasi sosial.
Tiongkok telah berupaya membangun dirinya menjadi pusat kekuatan di bidang pendidikan, sains dan teknologi, serta pengembangan bakat, dengan reformasi yang mengintegrasikan bidang-bidang itu untuk mendorong inovasi dan inklusi. Tiongkok telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan perempuan menikmati kesempatan yang setara di semua jenjang dan jenis pendidikan, dengan terus meningkatkan literasi sains dan kapasitas inovasi perempuan.
Menurut sebuah buku putih berjudul "Pencapaian Tiongkok dalam Pembangunan Menyeluruh Perempuan di Era Baru" yang dirilis akhir September 2025, kesenjangan gender dalam literasi sains terus menyempit. Sumber daya sains-teknologi perempuan terus berkembang, strukturnya membaik, dan kemampuannya meningkat, dengan para ilmuwan perempuan kini secara rutin memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang, termasuk teori dasar, teknologi terapan, dan teknik.
Pada tahun 2024, terdapat 2,85 juta profesional perempuan di bidang penelitian dan pengembangan, meningkat 1,69 juta dari tahun 2012.
"Saya pikir ini karena keberanian inovasi dan peningkatan skalanya yang begitu cepat. Saya sepenuhnya memahami di negara sebesar ini, ketika pemerintah meluncurkan konsep-konsep baru, mereka harus meluncurkannya untuk seluruh masyarakat, dan mereka telah berinovasi secara besar-besaran dalam hal digitalisasi, AI, cara memasukkan perempuan ke dalam pekerjaan yang terlindungi, cara meningkatkan kesadaran tentang ekonomi perawatan dan peluang dalam ekonomi perawatan, serta cara melibatkan sektor swasta sebagai pemain kunci dalam hal tersebut," ujar Arab.
Pejabat PBB tersebut juga memuji pengaruh global perempuan Tiongkok yang semakin besar dalam mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
"Beberapa aktivis hak-hak perempuan paling berpengaruh yang pernah bekerja sama dengan saya berasal dari Tiongkok, dan mereka telah memengaruhi agenda global serta, tentu saja, agenda komunitas mereka sendiri," ujarnya.