Selasa, 27 April 2021 1:19:16 WIB

Sepak Terjang Operasi Militer Krusial KRI Nanggala-402
Tiongkok

Kinar Lestari

banner

KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam dan 53 awaknya gugur (ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam beserta 53 awak di dalamnya. Kapal selam tersebut berkontribusi cukup lama dalam menjaga wilayah perairan Indonesia.

\r\n\r\n

KRI Nanggala-402 merupakan kapal pabrikan Jerman pada 1979. Dikutip dari laman resmi TNI, kapal tersebut bergabung ke TNI-AL sejak 1981.

\r\n\r\n

Misi yang pernah diikutinya yaitu, misi intelijen di Timor Timur untuk melacak pergerakan pasukan Interfet (International Force for East Timor) pada Agustus-Oktober 1999.

\r\n\r\n

Kapal selam tersebut juga pernah dikirim ke perbatasan Filipina untuk melacak jaringan penyelundupan senjata dalam konflik di Ambon dan Poso pada 1998-2000.

\r\n\r\n

Laksamana Muda (Purn) Frans Wuwung mengatakan, KRI Nanggala 402 bersama KRI Cakra 401 di perairan Timor Timur saat itu pernah membuat Australia mengurungkan niatnya untuk bertindak macam-macam terhadap Indonesia.

\r\n\r\n

"Äda banyak kekuatan waktu itu yang mau masuk selain Australia. Tapi kemudian mereka ragu karena ada Nanggala di sana. Itu namanya efek deterrent," kata Frans seperti dikutip detikcom, Sabtu (24/4).

\r\n\r\n

Tahun 2004, KRI Nanggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942 dengan torpedo SUT dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04.

\r\n\r\n

Pada Mei 2005, KRI Nanggala 402 ditugaskan menuju kawasan Kalimantan Timur. Penugasan ini untuk memantau dan berjaga-jaga jika terjadi sesuatu di tengah konflik sengketa Blok Masela.

\r\n\r\n

Diketahui, saat itu, Kapal Diraja Rencong milik Malaysia melakukan manuver-manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang di Kawasan itu. Kemudian, KRI Tedong Naga 819 dari Indonesia terpaksa menyerempet Kapal tersebut.

\r\n\r\n

Tahun 2015, KRI Nanggala 402 bergabung dalam Satuan Tugas Perisai Nusa-15 untuk melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut.

\r\n\r\n

Operasi tersebut meliputi pencegahan dan penindakan pelanggaran wilayah perairan yuridiksi nasional Indonesia kawasan Timur dalam rangka mendukung Tupok TNI.

\r\n\r\n

Dalam Operasi Siaga Tempur Laut, KRI Nanggala dianggap sangat mendukung karena mempunyai efek tangkal yang tinggi dari bawah laut.

\r\n\r\n

Hingga kemudian, KRI Nanggala-402 habis masa baktinya usai dinyatakan tenggelam pada Minggu (25/4). KRI Nanggala-402 bersama 53 awaknya karam di kedalaman lebih dari 800 meter dari permukaan air laut.

\r\n\r\n

Mulanya, KRI Nanggala-402 tengah menjalankan latihan di perairan Bali. Namun, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak. TNI beserta pihak terkait lantas melakukan pencarian. Misi pencarian tidak membuahkan hasil hingga hari kelima hingga dinyatakan karam.

\r\n\r\n

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan kapal selam KRI Nanggala 402 yang sempat hilang kontak sejak Rabu (21/4) di perairan Bali, sudah terdeteksi berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

\r\n\r\n

Yudo mengatakan KRI Nanggala 402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian. Terdapat bagian yang terlepas dari badan utama kapal, kemudian terdapat bagian belakang kapal tak berbadan tekan, selanjutnya kemudi horizontal dan vertikal.

\r\n\r\n

"Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," kata dia.

Komentar

Berita Lainnya