Kamis, 2 November 2023 9:58:50 WIB

Meteorologi Beijing: Oktober 2023 bulan terpanas kedua dalam 60 tahun
Tiongkok

Endro

banner

Suhu di beberapa wilayah di Tiongkok umumnya berada pada tingkat yang lebih tinggi dari biasanya sepanjang tahun ini, dengan suhu maksimum di banyak wilayah kemungkinan mencapai mendekati 30 C. Kota-kota seperti Taiyuan, Xi'an, Shijiazhuang, Jinan, dan lainnya mungkin mengalami kehangatan di awal November yang dapat memecahkan rekor lokal untuk suhu tertinggi di bulan November. Foto: SinaWeibo

BEIJING, Radio Bharata Online - Suhu di beberapa wilayah di Tiongkok umumnya berada pada tingkat yang lebih tinggi dari biasanya sepanjang tahun ini, dengan suhu maksimum di banyak wilayah, bisa mencapai mendekati 30 derajat Celcius.

Kota-kota seperti Taiyuan, Xi'an, Shijiazhuang, Jinan, dan lainnya mungkin mengalami kehangatan di awal November, yang dapat memecahkan rekor lokal untuk suhu tertinggi di bulan ini.

Suhu rata-rata di Beijing pada akhir Oktober adalah 14,5 derajat Celsius, atau lebih tinggi 3,4 derajat Celcius dibandingkan periode yang sama di masa lalu, dan menjadi yang tertinggi dalam sejarah periode yang sama, sejak 1961.

Observatorium Meteorologi Beijing, pada hari Rabu menjelaskan, menyempitnya perbedaan suhu antara utara dan selatan akibat pemanasan global, menjadi alasan penting sulitnya menjangkau udara dingin.

Ahli meteorologi menunjukkan, intensitas udara dingin jauh lebih lemah dari biasanya.  Dan pada saat yang sama, sirkulasi atmosfer horizontal di wilayah garis lintang tengah, telah menyebabkan penurunan permukaan tanah, yang membuat suhu di Beijing jauh lebih tinggi sejak akhir Oktober.

Tidak hanya Beijing, namun seluruh Tiongkok bagian utara mengalami suhu tinggi yang signifikan pada akhir Oktober tahun ini. Suhu rata-rata di kota tetangga Beijing, Tianjin, mencapai 16,2 derajat Celcius pada tanggal 28 Oktober, yang merupakan suhu tertinggi kedua dalam periode yang sama sejak tahun 1961.

Zhang Mingying, ahli meteorologi yang berbasis di Beijing, kepada Global Times pada hari Rabu mengatakan, angin utara yang kencang pada musim seperti ini, biasanya membawa udara dingin dari utara ke selatan, sehingga mendinginkan sebagian besar wilayah negara.  Namun kali ini lebih banyak angin timur dan barat, yang berarti sirkulasi atmosfer lebih datar, dan lebih sedikit udara dingin untuk dihembuskan.

Lemahnya udara dingin tahun ini, suhu menjadi jauh lebih tinggi. Pada tanggal 27 Oktober, total 237 stasiun cuaca nasional mencatat suhu maksimum historis pada akhir Oktober. Namun suhu tinggi yang berkepanjangan di Tiongkok utara pada bulan November, tidak dapat disebut sebagai cuaca ekstrem. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya