Kamis, 2 Juni 2022 6:13:41 WIB
Kemenlu Tiongkok Tanggapi Pidato Antony Blinken tentang Kebijakan AS terhadap Tiongkok
Tiongkok
Angga Mardiansyah
Juru bicara Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian
\r\n\r\n
Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam pidatonya terkait kebijakan AS terhadap Tiongkok menyatakan bahwa strategi pemerintah Biden dapat diringkas sebagai ‘investasi, aliansi dan kompetisi’. Menanggapi hal tersebut, jubir Kemenlu Tiongkok Zhao Lijian menyatakan, pidato Blinken terkait kabijakan AS terhadap Tiongkok tersebut bagaikan ‘mengisi arak lama ke dalam botol baru’, apa yang mereka sebut sebagai ‘tiga poin’ tidak mengandung hal yang baru, hanyalah duplikasi dari ‘metode tripartisi’ AS sebelumnya yaitu ‘kompetisi, konfrontasi dan kerja sama’, pada hakikinya sama yaitu menggunakan seluruh sumber daya di dalam dan luar negeri AS untuk mengepung dan menekan Tiongkok secara menyeluruh.
\r\n\r\n\r\n\r\nZhao Lijian menunjukkan, Tiongkok selalu berpendapat, membangun dunia yang saling terhubung, multipolar dan inklusif, aman dan berbagi bersama adalah tugas dan kewajiban yang harus dipikul Tiongkok dan AS. Bagaimana menangani hubungan satu sama lain adalah pertanyaan abad yang harus dijawab dengan baik oleh kedua pihak.  
\r\n\r\nZhao Lijian menekankan, “Kami bersedia melihat AS mewujudkan pembangunan negaranya sendiri melalui investasi yang sehat, akan tetapi AS tidak boleh memandang Tiongkok sebagai ‘musuh imajinasi’ untuk membangkitkan semangat nasionalnya sendiri. Bagaimana meningkatkan daya inovasi dan perdagangan negaranya adalah masalah AS sendiri, tidak boleh memanfaatkan Tiongkok sebagai alasan, bahkan menekan, mengintervensi urusan dalam negeri dan merugikan kepentingan Tiongkok. Apabila terjadi hal serupa, sudah pasti akan ditentang tegas oleh pihak Tiongkok.
\r\n\r\nZhao Lijian menekankan, Tiongkok tidak mencampuri koordinasi dan kerja sama normal AS dengan sekutunya, tetapi hubungan semacam ini tidak boleh tertuju dan merugikan kepentingan pihak ketiga, tidak boleh melanggar patokan hubungan internasional. AS bersama sekutunya mendirikan ‘aliansi anti Tiongkok’, baik ‘Strategi Indo-Pasifik’ maupun ‘Mekanisme Quad’, ataupun kemitraan keamanan trilateral AS, Inggris, Australia (AUKUS), semuanya adalah ‘lingkaran kecil’ yang tertutup dan mengesampingkan pihak lain, semua adalah peninggalan dari mentalitas Perang Dingin dan Game Zero Sum. Tindakan AS tidak akan didukung oleh masyarakat internasional dan pasti akan mengalami kegagalan.   
\r\n\r\nZhao Lijian menekankan, Tiongkok tidak menyangkal bahwa di antara Tiongkok dan AS terdapat persaingan di bidang ekonomi dan perdagangan, namun hubungan Tiongkok-AS tidak boleh didefinisikan sebagai ‘persaingan’, tidak boleh melakukan persaingan yang tidak sehat, juga tidak boleh melakukan perlawanan antar negara besar dengan alasan persaingan. AS menyebutnya sebagai ‘persaingan’, tetapi tindakan yang dilakukannya adalah menggeneralisasi konsep keamanan nasional, melakukan sanksi sepihak, yurisdiksi lengan panjang dan melepaskan keterkaitan. Hal ini dengan serius merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok, serta merampas hak pembangunan negara lain. Ini bukanlah ‘persaingan yang bertanggung jawab’, melainkan pemerasan yang tak terbatas. Apabila AS selalu mendefinisikan hubungan Tiongkok-AS dengan persaingan antar negara besar dan kalah menang sebagai target kebijakannya, hal itu hanya akan mengakibatkan hubungan Tiongkok-AS berkembang menjadi konfrontasi, dan mendorong dunia menuju perpecahan dan kekacauan.
\r\n\r\n“Dewasa ini, hubungan Tiongkok-AS sedang berada di persimpangan jalan yang penting. Pihak AS hendaknya mengambil pilihan yang tepat, jangan bermain kata dan sungguh-sungguh melaksanakan Tiga Prinsip, yaitu saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, bekerja sama dan menang bersama, melaksanakan pernyataan Presiden Biden terkait hubungan Tiongkok-AS yaitu ‘empat tidak dan satu tidak berniat’. AS hendaknya bertindak searah dengan Tiongkok dan menemukan cara tepat untuk menangani hubungan Tiongkok-AS di era baru, demi menyejahterakan rakyat kedua negara maupun seluruh dunia”, ujar Zhao Lijian.CRI
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB