Rabu, 30 Juni 2021 10:19:51 WIB

Jokowi: Pemulihan Ekonomi Bergantung pada Kasus Covid-19
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Presiden Jokowi mengatakan kunci pemulihan ekonomi hanya satu, yakni menyelesaikan urusan covid-19.(Sekretariat Presiden).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kunci pemulihan ekonomi hanya satu, yakni menyelesaikan urusan covid-19. Selama kasus masih melonjak, sektor ekonomi masih akan terdampak.

"Kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana covid-19 ini dikurangi ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini," ungkap Jokowi dalam dalam Pembukaan Munas VIII Kadin, Rabu (30/6).

Jokowi mengungkapkan pandemi bisa ditekan dengan cara menggenjot program vaksinasi covid-19 di dalam negeri. Untuk itu, ia menargetkan vaksinasi harus tembus 1 juta orang per hari mulai Juli 2021 dan 2 juta orang per hari mulai Agustus 2021.

Ia menjelaskan lonjakan kasus covid-19 akan mempengaruhi indeks kepercayaan konsumen (IKK). Jika jumlah masyarakat yang terpapar covid-19 meningkat, indeks kepercayaan konsumen selalu turun."Sekarang tidak ada tawar menawar 1 juta harus. Agustus nanti jadi 2 juta harus. Ini karena kunci dari pemulihan ekonomi adalah urusan covid ini harus bisa diselesaikan," jelas Jokowi.

"Selalu saya lihat seperti itu. Kenaikan kasus covid-19 selalu berpengaruh terhadap indeks kepercayaan konsumen," ujar Jokowi.

Selain itu, lonjakan kasus covid-19 juga mempengaruhi indeks penjualan ritel. Ketika jumlah penularan meningkat, indeks penjualan ritel turun.

Diketahui, Bank Indonesia (BI) merilis indeks keyakinan konsumen meningkat dari 101,5 menjadi 104,4 pada Mei 2021. Bank sentral mengatakan kenaikan ini mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi yang terus menguat."Ini di Indonesia maupun negara lain. Misalnya ini Indonesia dan Thailand sama, begitu ada penambahan kasus harian, indeks penjualan ritelnya turun," jelas Jokowi.

Sementara, BI belum merilis data indeks kepercayaan konsumen periode Juni 2021. Data tersebut biasanya akan dirilis pada awal Juli 2021 mendatang.cnnindonesia

Komentar

Berita Lainnya