Rabu, 28 Desember 2022 6:22:14 WIB

Tiongkok akan mengelola COVID-19 dengan langkah-langkah Klasifikasi B
Tiongkok

AP Wira

banner

Seorang warga menerima vaksin COVID-19 di Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, 19 Desember 2022. /CFP

BEIJING, Radio Bharata Online - Dalam perubahan besar kebijakan tanggap epideminya, Tiongkok akan mengelola COVID-19 dengan langkah-langkah melawan penyakit menular Kelas-B. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok  pada Senin (26/12), mengatakan   Tiongkok telah mengganti nama istilah untuk COVID-19 dari "pneumonia novel coronavirus" menjadi "infeksi novel coronavirus".

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok  juga menyebut, mulai 8 Januari 2023, Tiongkok akan menurunkan pengelolaan penyakit dari Kelas A ke Kelas B sesuai dengan undang-undang negara tentang pencegahan dan pengobatan penyakit menular, dan menghapusnya dari pengelolaan penyakit menular yang dapat dikarantina yang dilakukan sesuai dengan Frontier Health dan Hukum Karantina Republik Rakyat Tiongkok.

Kini COVID-19 diklasifikasikan sebagai penyakit menular Kelas-B namun tetap tunduk pada langkah-langkah pencegahan dan pengendalian untuk penyakit menular Kelas-A di Tiongkok.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC Tiongkok), saat ini, terdapat tiga klasifikasi, yakni (Kelas A, Kelas B dan Kelas C) dari penyakit menular yang dilaporkan dalam 40 kategori terdaftar di Tiongkok.

Wabah dan kolera terdaftar sebagai penyakit menular Kelas A. SARS, AIDS dan tuberkulosis termasuk penyakit menular Kelas B. Penyakit menular Kelas C termasuk influenza, gondok, dll.

Pihak berwenang Tiongkok juga akan membatalkan tindakan karantina terhadap orang yang terinfeksi virus corona baru dan berhenti mengidentifikasi kontak dekat atau menunjuk area berisiko tinggi dan rendah./

Selain itu, langkah-langkah pengendalian penyakit yang menargetkan pelancong masuk dan kargo impor akan dicabut.

Langkah-langkah lanjutan akan dilakukan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat secara maksimal dan meminimalkan dampak epidemi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.

(CGTN)

Komentar

Berita Lainnya