Sabtu, 20 November 2021 1:0:3 WIB
Eropa Kembali Lockdown, Kemlu Beri Imbauan Berkunjung
Tiongkok
Agsan
ilustrasi - foto dailytimes.com.pk
Jakarta - Pandemi COVID-19 memang belum usai. Di Eropa, sejumlah negara kembali memberlakukan lockdown. Traveler diminta hati-hati.
\r\nEropa dilaporkan kembali menjadi pusat pandemi COVID-19, sejumlah negara mulai mempertimbangkan kembali pembatasan dan karantina wilayah atau lockdown.
\r\n
\r\nDikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Senin (15/11/2021), Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) bahkan telah merilis evaluasi terbarunya tentang situasi Covid Uni Eropa (UE).
\r\n
\r\nMereka pun menyatakan keprihatinan yang sangat tinggi di 10 negara, yakni Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Yunani, Hungaria, Belanda, Polandia, dan Slovenia.
\r\n
\r\nKemudian, ada 13 negara Uni Eropa yang diklasifikasikan sangat memprihatinkan. Hanya empat negara, yakni Italia, Malta, Spanyol dan Swedia yang diberi peringkat sebagai negara dengan kekhawatiran rendah.
\r\n
\r\nPihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui badan Safe Travel juga sempat memberi peringatan untuk wisatawan yang mau melancong ke Belanda, salah satu negara Eropa yang memiliki keprihatinan COVID-19 tinggi.
\r\n
\r\nJakarta - Pandemi COVID-19 memang belum usai. Di Eropa, sejumlah negara kembali memberlakukan lockdown. Traveler diminta hati-hati.
\r\nEropa dilaporkan kembali menjadi pusat pandemi COVID-19, sejumlah negara mulai mempertimbangkan kembali pembatasan dan karantina wilayah atau lockdown.
\r\n
\r\nDikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Senin (15/11/2021), Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) bahkan telah merilis evaluasi terbarunya tentang situasi Covid Uni Eropa (UE).
\r\n
\r\n
\r\nBaca juga: Luksemburg, Negara Terkaya di Dunia yang Legalkan Tanam Ganja
\r\nMereka pun menyatakan keprihatinan yang sangat tinggi di 10 negara, yakni Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Estonia, Yunani, Hungaria, Belanda, Polandia, dan Slovenia.
\r\n
\r\nKemudian, ada 13 negara Uni Eropa yang diklasifikasikan sangat memprihatinkan. Hanya empat negara, yakni Italia, Malta, Spanyol dan Swedia yang diberi peringkat sebagai negara dengan kekhawatiran rendah.
\r\n
\r\nPihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui badan Safe Travel juga sempat memberi peringatan untuk wisatawan yang mau melancong ke Belanda, salah satu negara Eropa yang memiliki keprihatinan COVID-19 tinggi.
\r\n
\r\n"IMBAUAN TERKAIT PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN LOCKDOWN PARSIAL SELAMA 3 MINGGU DI BELANDA
\r\n
\r\nTerhitung mulai 13 November 2021 pukul 18.00 waktu setempat, pemerintah Belanda akan menerapkan kebijakan Lockdown Parsial selama 3 minggu. Dengan diberlakukannya kebijakan ini, toko dan bidang jasa non-esensial diwajibkan untuk tutup pada pukul 18.00, sedangkan supermarket, restoran serta toko esensial lainnya masih diperbolehkan buka hingga pukul 20.00," bunyi informasi di laman Instagram resminya.
\r\n
\r\nSafe Travel pun merujuk pada kasus COVID-19 yang terjadi di wilayah Belanda yang mencapai 33 %. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 2/3 kasus Covid-19 Global pada minggu pertama bulan November 2021 berasal dari wilayah Eropa.
\r\n
\r\n"Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, kami mengimbau Anda yang sedang dan/atau akan bepergian ke wilayah Belanda dan sekitarnya agar dapat mempertimbangkan rencana perjalanan, memantau kebijakan pemerintah setempat, serta senantiasa menjaga protokol kesehatan secara ketat," bunyi imbauannya.
\r\n
\r\nhttps://travel.detik.com/travel-news/d-5811401/eropa-kembali-lockdown-kemlu-beri-imbauan-berkunjung.
\r\n
\r\n
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB