Rabu, 14 Desember 2022 14:43:50 WIB

Tiongkok Mengutuk Keras Terorisme dalam Bentuk Apapun
Tiongkok

Endro

banner

Pasukan keamanan Taliban tiba di lokasi serangan di Shahr-e-nawa, salah satu kawasan komersial utama di Kabul pada 12 Desember 2022. Ledakan keras dan tembakan terdengar di ibu kota Afghanistan, dekat wisma yang populer dengan pengunjung bisnis Tiongkok. Foto: VCG

BEIJING, Radio Bharata Online – Tiongkok merasa sangat terkejut dengan serangan terhadap sebuah hotel di ibu kota Afghanistan, Kabul, yang melukai lima warga negaranya, dan menyatakan penentangan keras terhadap segala bentuk terorisme.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin pada konferensi pers hari Selasa mengatakan, Beijing telah meminta pihak berwenang Afghanistan untuk melakukan upaya habis-habisan, untuk mencari dan menyelamatkan warga negara Tiongkok, dan menghukum para pelaku.

Menurut Kantor Berita Xinhua, kelompok militan ekstremis Negara Islam (IS), mengaku bertanggung jawab atas teror tersebut. IS mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa dua militannya menyerang sebuah hotel yang sering dikunjungi oleh diplomat dan pengusaha Tiongkok, dan meledakkan dua tas berisi bahan peledak di hotel tersebut pada hari Senin.

Sebuah rumah sakit darurat mengatakan di akun Twitternya pada Senin malam, bahwa mereka telah menerima 21 korban, termasuk tiga yang meninggal saat tiba.

Wang mengatakan, serangan teror itu mengerikan, dan Tiongkok merasa sangat terkejut.  Tiongkok mengutuk keras serangan itu, dan merasa sedih atas kematian polisi militer Afghanistan dalam serangan itu, serta bersimpati kepada yang terluka.

Menurut Wang, Tiongkok menghargai langkah aktif pasukan keamanan Afghanistan dalam menyelesaikan dan menyelamatkan warga negara Tiongkok.

Beijing sangat memperhatikan situasi keamanan di Afghanistan, dan mendukung upaya Afghanistan untuk memerangi segala bentuk terorisme dan kekerasan, serta menjaga keamanan dan stabilitas nasional.

Tiongkok juga mendesak pemerintah sementara Afghanistan untuk mengambil tindakan tegas, untuk memastikan keselamatan warga negara Tiongkok, dan lembaga serta proyek Tiongkok di Afghanistan.

Wang Duanyong, seorang profesor dari Universitas Studi Internasional Shanghai, pada hari Senin menyaksikan serangan di hotel tersebut. Wang tinggal di lantai enam hotel, dan mendengar ledakan di lantai tujuh dan delapan. Baku tembak berlangsung kira-kira selama satu jam, selama waktu itu, terjadi lebih dari 10 ledakan. Demikian profesor asosiasi itu berkisah kepada Global Times. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya