Kamis, 5 Januari 2023 10:53:21 WIB
Jumlah pasien yang dirawat di ruang gawat darurat dan klinik demam telah menurun
Tiongkok
Endro

Photo: Li Hao/GT
BEIJING, Radio Bharata Online – Karena kurva infeksi COVID-19 telah memuncak di beberapa kota besar Tiongkok seperti Beijing, wartawan Global Times menelusuri beberapa rumah sakit besar untuk mengetahui, apakah masa tersulit telah berlalu. Dokter mengatakan bahwa jumlah pasien yang dirawat di ruang gawat darurat dan klinik demam telah menurun, namun jumlah kasus yang parah masih tinggi, dan rumah sakit juga menghadapi kekurangan tenaga medis.
Rumah sakit nasional melakukan upaya keras untuk menutupi kekurangan staf medis.
Terlepas dari tantangan, banyak dokter percaya Tiongkok akan segera mengatasi gelombang dengan kerja keras pekerja medis, berbekal tindakan cepat negara dalam mengatasi kesulitan, dan pengalaman tiga tahun terakhir.
Namun dokter dari rumah sakit mengatakan kepada Global Times bahwa waktu puncak tersulit di rumah sakit mereka tampaknya sudah berakhir.
Menurut wakil dekan sebuah rumah sakit, Yuan Jinglin, departemen gawat darurat dan klinik demam, menerima lebih dari 1.000 pasien per hari pada waktu puncak, yang turun pada akhir Desember, dan lusinan di antaranya dalam situasi yang sangat parah membutuhkan perawatan darurat.
Sejak bulan ini, Yuan mengatakan jumlah pasien yang diterima oleh unit gawat darurat, telah mengalami penurunan dari 780 orang pada puncaknya, menjadi sekitar 500 dalam beberapa hari terakhir.
Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok pekan lalu mengatakan, bahwa peredaran virus di kota-kota besar Tiongkok, seperti Beijing, Tianjin, dan Chengdu telah mencapai puncaknya.
Namun, Yuan mengatakan meski sedikit menurun, jumlah kasus parah masih tinggi di rumah sakit mereka, terutama lansia dengan penyakit bawaan yang parah.
Para dokter saat ini berfokus pada memusatkan sumber daya, untuk selamatkan kasus yang parah dan mencegah kematian.
Yuan mengatakan, rumah sakit sudah dilengkapi dengan 80 persen peralatan medis yang mereka butuhkan, untuk merawat jumlah kasus parah yang meningkat, dan mereka tidak lagi membutuhkan ventilator.
Namun masalah terbesar, menurut Liu Xia, direktur klinik demam Rumah Sakit Rakyat Daxing, adalah kurangnya staf medis. Dia mengatakan, sebagian besar kasus rawat inap berusia di atas 80 tahun, dan mereka membutuhkan pemantauan. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
