Senin, 27 September 2021 6:35:33 WIB

Saran BMKG Buat Warga Pesisir Jika Terjadi Gempa
Tiongkok

Dewi Kinar Lestari

banner

BMKG menganjurkan kepada penduduk di wilayah pesisir supaya waspada jika merasakan ayunan atau getaran gempa. (Istockphoto/ Enot-poloskun)

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganjurkan kepada penduduk di wilayah pesisir supaya waspada jika merasakan ayunan atau getaran gempa selama beberapa detik.

Lewat akun Twitter resmi @InfohumasBMKG mengatakan kewaspadaan dinilai penting untuk mandiri agar terhindar hal yang tak diinginkan. Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran evakuasi mandiri.

"Masyarakat di pesisir pantau harus melakukan evakuasi mandiri ke tempat evakuasi yang lebih tinggi, segera setelah merasakan ayunan tanah atau gempa bumi tanpa harus menunggu sirene," ujar BMKG.

BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah terus berupaya melakukan edukasi agar masyarakat sadar evakuasi mandiri.

Selain itu BMKG mengungkap sistem peringatan dini yang digunakan. Di antaranya dengan radio HT, aplikasi peringatan dini lewat ponsel, serta peralatan lokal lainnya seperti kentongan dan pengeras suara masjid.

BMKG berharap pemerintah daerah menyiapkan upaya mitigasi yang lebih matang, untuk meminimalisir dampak material dan korban jiwa akibat bencana gempa bumi dan tsunami.

Sebelumnya Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati memperingatkan agar pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bersiap dengan skenario terburuk gempa dan tsunami 28 meter yang berpotensi menerjang daerah itu dalam 29 menit.

Kesiapan dan kewaspadaan ini menurut Dwikorita diperlukan untuk menghindari dan mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami yang mengintai pesisir selatan Jawa akibat pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

 

Halo #SobatBMKG

Kalian tau ga kita tinggal di negara yg rawan bencana??. Nah Sobat, pentingnya kita meningkatkan kesadaran diri utk melakukan evakuasi mandiri adalah agar terhindar dari hal-hal buruk yg tidak diinginkan. Yuk mulai bangun kesadaran diri kita!?#Evakuasi#BMKG pic.twitter.com/L4hdvQ6Q11

— Humas_BMKG (@InfoHumasBMKG) September 23, 2021

 

"Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit. Adapun tinggi genangan di darat berkisar sekitar 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4 - 6 kilometer dari bibir pantai," ujar Dwikorita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada 12 September lalu.

Dwikorita menyebutkan masyarakat yang berada di zona bahaya perlu berlatih rutin untuk melakukan langkah evakuasi mandiri jika mendapatkan Peringatan Dini Tsunami maksimum 5 menit setelah gempa terjadi. Masyarakat yang khususnya berada di wilayah pesisir pantai harus segera mengungsi ke dataran yang lebih tinggi jika merasakan goncangan gempa yang besar.

Di samping itu, Dwikorita mengatakan tidak ada teknologi atau satu pun negara di dunia yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa dan tsunami secara tepat dan akurat, lengkap dengan perkiraan tanggal, jam, lokasi dan magnitudo gempa.

Semua pemodelan masih sebatas kajian yang didasarkan pada salah satunya adalah sejarah gempa di wilayah tersebut. Sementara itu, BMKG memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan dan menambah jalur-jalur evakuasi lengkap dengan rambu-rambu di zona merah menuju zona hijau.

Komentar

Berita Lainnya