Kamis, 14 Maret 2024 10:30:41 WIB
Kemenhub: Jangan Mudik di puncak pergerakan orang dan lalu lintas
Indonesia
Endro

Kemenhub imbau masyarakat hindari mudik pada puncak kepadatan arus 2024. FOTO: MNCMedia
JAKARTA, Radio Bharata Online - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik, supaya memperhatikan waktu yang paling tepat, yakni menghindari puncak arus mudik dan balik. Untuk menghindari macet, masyarakat diharapkan bisa melakukan perjalanan mudik lebih awal.
Kemenhub, melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi, telah mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H).
Berdasarkan suvei tersebut, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H min 2 atau Senin, 8 April 2024, bersamaan dengan dimulainya cuti bersama. Potensi pergerakan pada hari itu diperkirakan sebanyak 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak arus balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pemerintah akan mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
Menurut keterangan Menhub Budi Karya yang dikutip hari Rabu, untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, pemerintah akan memberikan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih awal, termasuk mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, dan semua pengaturan lalu lintas yang perlu dilakukan.
Untuk diketahui, hasil survei menyebutkan, pergerakan masyarakat berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang.
Hasil survei juga menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar, disusul Jabodetabek, dan Jawa Tengah. Sementara daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Tingginya minat masyarakat untuk mudik, menurut survei dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sudah tidak adanya COVID-19, kondisi ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca. (Kemenhub)
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB

HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB

Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB

BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB

Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB

Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB

Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB

Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB

Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB
