Rabu, 18 September 2024 12:27:20 WIB

Tiongkok Gelar Upacara Peringati 93 Tahun Peristiwa 18 September
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Monumen bertuliskan "18 September 1931, Jumat", bendera nasional Tiongkok, dan para peserta (CMG)

Shenyang, Radio Bharata Online - Upacara pembunyian lonceng diadakan untuk menandai peringatan 93 tahun Insiden 18 September di depan sebuah monumen di Museum Sejarah Insiden 18 September di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, timur laut Tiongkok, pada hari Rabu (18/9).

Pada hari yang menentukan itu di tahun 1931, pasukan Jepang meledakkan satu bagian rel kereta api dekat Shenyang yang berada di bawah kendali mereka, dan menuduh pasukan Tiongkok melakukan sabotase sebagai dalih untuk agresi berikutnya terhadap Tiongkok.

Perwakilan dari semua lapisan masyarakat memukul lonceng sebanyak 14 kali, yang melambangkan 14 tahun perjuangan melawan agresor Jepang oleh rakyat Tiongkok. Lonceng tersebut dibunyikan dengan kata-kata "Jangan pernah lupakan penghinaan nasional".

Pukul 09:18, 14 kota di Liaoning membunyikan sirene serangan udara selama tiga menit, sementara kendaraan berhenti dan membunyikan klakson, dan warga berdiri dalam penghormatan hening untuk menandai babak gelap dalam sejarah tersebut. Kapal dan kereta api juga membunyikan sirene.

Selama bertahun-tahun, Tiongkok terus memperingati Peristiwa 18 September. Peristiwa tersebut memicu Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia.

Invasi Jepang tahun 1931-1945 menyebabkan lebih dari 35 juta korban di antara pasukan dan warga sipil Tiongkok, yang merupakan sepertiga dari korban Perang Dunia II di seluruh dunia.

Selama Perang Perlawanan terhadap Agresi Jepang, Tiongkok bertempur dengan dua pertiga tentara Jepang, memberikan kontribusi besar bagi kemenangan sekutu dalam Perang Dunia II.

Komentar

Berita Lainnya