Senin, 20 Maret 2023 14:35:21 WIB
Politisi Irak: Invasi AS Jerumuskan Irak dan Timur Tengah Dalam Kekacauan
International
Eko Satrio Wibowo
Mantan Perdana Menteri Irak Ayad Allawi (CMG)
Baghdad, Radio Bharata Online - Mantan Perdana Menteri Pemerintah Sementara Irak, Ayad Allawi, menyatakan bahwa invasi AS ke Irak dua dekade lalu telah membawa kehancuran tidak hanya ke negaranya, tetapi juga kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
Pada Maret 2003, AS dan sekutunya melancarkan perang di Irak tanpa otorisasi PBB dengan dalih bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal. Invasi yang dipimpin AS itu telah menewaskan ratusan ribu warga sipil dan membuat jutaan orang mengungsi.
Menjelang peringatan 20 tahun invasi tersebut, Ayad Allawi duduk untuk wawancara eksklusif dengan China Central Television (CCTV). Menurutnya, militer AS telah melakukan serangkaian kejahatan di Irak dan memicu ketegangan di wilayah tersebut.
Setelah menginvasi Irak, AS membubarkan angkatan bersenjata dan organisasi keamanan negara yang ada, melemparkan situasi keamanan nasionalnya ke dalam kekacauan dan berdampak pada stabilitas kawasan Timur Tengah. Kondisi itulah yang mendorong tumbuhnya kegiatan teroris di wilayah tersebut.
"(AS) menginvasi Irak dan melakukan banyak kejahatan. Itu bukan kesalahan biasa tapi kejahatan. Saya memperingatkan mereka bahwa jika Irak dirusak, dihancurkan, maka seluruh wilayah akan menderita, tidak hanya Irak. Pengaruh politik Irak berkurang, penghancuran sistem pemerintahan sosial, dan pembubaran total Partai Ba'ath. Semua ini telah membantu munculnya organisasi ekstremis di kemudian hari," kata Allawi kepada CCTV.
Ia juga mengatakan bahwa sejak Maret 2003 hingga Desember 2011, pendudukan militer AS selama bertahun-tahun di Irak telah bertemu dengan gerakan perlawanan yang meluas di seluruh negeri.
"Saya menyadari tujuan sebenarnya dari AS setelah mengumumkan pendudukan Irak. Saya memperingatkan mereka jika pasukan AS tinggal di Irak selama lebih dari dua bulan, gerakan perlawanan terhadap militer AS akan meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan," kenang Allawi.
AS mengumumkan penarikan pasukannya dari Irak pada akhir 2011, tetapi hingga hari ini, masih ada instalasi militer AS dan personel militer yang ditemukan di wilayah Irak, yang menurut Allawi dirancang untuk memantau negara-negara tetangga dan melindungi kepentingan AS di Timur Tengah.
"Alih-alih Irak, sekarang target utama militer AS adalah memata-matai Iran," imbuhnya.
Membandingkan kebijakan Tiongkok di Timur Tengah dengan apa yang telah dilakukan AS, mantan Perdana Menteri itu mengatakan orang bisa membedakan mana yang lebih baik.
"Saya mengucapkan selamat kepada Presiden Tiongkok karena telah berhasil memimpin Iran dan Arab Saudi untuk mengambil keputusan memulihkan hubungan diplomatik. Ini akan memiliki implikasi luas untuk Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak. Saya menyerukan kerja sama yang lebih dalam dengan Tiongkok. Tiongkok tidak memiliki ambisi untuk Irak, bukan untuk kawasan. Apa yang dilakukan Tiongkok adalah berjuang untuk menjaga perdamaian, untuk berkontribusi pada stabilitas Timur Tengah," jelas Allawi.
Seperti yang telah diumumkan pada 10 Marer 2023 lalu, Arab Saudi dan Iran telah mencapai kesepakatan yang mencakup kesepakatan untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan ata inisiasi Tiongkok.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB