Sabtu, 26 September 2020 0:32:17 WIB
BPBD Sukabumi Waspadai Potensi Tsunami di Pantai Selatan
Indonesia
Versiana - Radio Bharata
Ilustrasi gambar : Gelombang tsunami waktu menghantam Kota Miyako di Prefektur Iwate setelah gempa 9,0 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, 11 Maret 2011.(HO NEW/REUTERS)
BOGOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengakui kajian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait potensi bencana tsunami besar di pantai selatan Pulau Jawa benar adanya. Bahaya itu pun disadari masyarakat di sepanjang garis pantai Sukabumi.
"Kan ada kajian empiris dan kajian ilmiah ya, barang kali itu kan kajian ilmiah yang disampaikan ITB. Kami melihatnya dari sisi lain, memang kalau melihat Sukabumi ini market bencana, berbagai bencana itu luar biasa di Sukabumi banyak salah satunya potensi tsunami," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Sulaeman, dihubungi Okezone, Sabtu (26/9/2020).
Menurut Maman, potensi tsunami di wilayah pesisirnya dikarenakan adanya Lempengan Pasifik dan Lempengan Australia. Pada dasarnya, kedua lempengan tersebut bisa kapan saja bertabrakan dan menimbulkan patahan yang menyebabkan tsunami.
"Memang di pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur itu ada dua lempengan, lempengan Pasifik dan Australia. Lempengan ini menurut kajian ilmiah suatu saat akan bertabrakan menimbulkan patahan dan menimbulkan potensi tsunami," ucapnya.
Ia pun menyadari potensi bencana itu bisa terjadi kapan saja. Terlebih, wilayah pesisir pantai selatan Sukabumi memang kerap menjadi langganan bencana gempa bumi yang berpusat di laut. Gempa itu cukup besar dan membuat kerusakan.
"BPBD ini merasakan potensi itu mungiin ada benarnya. Selama ini kan sering terjadi ya gempa di Sukabumi. Pertama 2019 itu ada gempa yang cukup lumayanlah beberapa kecamatan terdampak. Kemudian pada 2020 juga pernah di Pabandungan, Klapanunggal dan Cidahu posisi Maret. Artinya potensi itu (tsunami) betul," tuturnya.
Selain adanya Lempengan Pasifik dan Lempengan Australia, potensi akan terjadinya tsunami itu diperkuat adanya Sesar Cimandiri di selatan Sukabumi. Sesar itu juga berpotensi menimbulkan gempa yang menyebabkan terjadinya tsunami.
"Kajian terkait 20 meter atau sebagainya itu kan kjian ilmiah ya. Tapi potensinya betul-betul ada bahkan menurut kajian yang lain bukan cuma Lempengan Pasifik dan Australia tapi juga ada Sesar Cimandiri juga. Sesar itu juga menjadi potensi terjadinya gempa. Jadi banyak, potensi gempa di Sukabumi itu ada Sesar Cimandiri, ada lagi sesar arah ke Bogor dari arah Pantai Simpenan itu," tutur Maman.
Tak hanya BPBD, rupanya kekhawatiran akan bencana besar tsunami juga dirasakan masyarakat di pesisir. Terlebih ada wilayah pesisir yang landai dan jika terjadi tsunami besar akan sulit dievakuasi.
"Saya cerita dengan masyarakat ya bahwa mereka merasakan potensi itu ada, jelas khawatir. Makanya BPBD dalam hal ini pertama kita membentuk desa tangguh bencana di wilayah selatan, kemudian membuat jaur evakuasi karena di beberapa wilayah pantai selatan khususnya di Kecamatan Tegal Buled kemudian Cibitung itu sangat landai. Sehingga kalau terjadi tsunami itu jelas sulit untuk menemukan tempat evakuasi karena jauh," ucapnya.
Pihaknya, lanjut Maman, tengah mengajukan anggaran ke Badan Nasional Penanggulanga Bencana (BPNB) untuk membangun gedung-gedung evakuasi di wilayah tersebut. Agar sewaktu early warning system (peringatan dini) berjalan, masyarakat bisa menyelamatkan diri dengan cepat.
"Kami ke BNPB mengajukan anggaran untuk membuat semacam gedung evakuasi karena kalau lahan evakusi ke dataran tinggi itu jauh sekali bisa mencapai 5 kilometer. Kalau misal warning sistem berjalan, masyarakat lari nah kemungkinan lari ke tempat evakuasi itu jauh waktunya terlalu lama. Jadi, saya sepakat dengan kajian dari ITB dan memang sering datang ke Sukabumi mengadakan pelatihan. Potensi bencana apapun bisa terjadi apalagi kita di ring api terutama jawa. Artinya masyarakat sendiri berdasarkan kajian empiris kita di lingkungan pantai selatan mereka menyadari itu," bebernya.
Sumber : https://news.okezone.com/read/2020/09/26/525/2284141/bpbd-sukabumi-waspadai-potensi-tsunami-di-pantai-selatan?page=1
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB