Senin, 10 Juni 2024 10:10:47 WIB
Mengenal Ragam Perayaan Festival Perahu Naga di Indonesia dan Tiongkok
Indonesia
Eko Satrio Wibowo
Andy Qiu dan Lyne Lin dalam program "The Vibe" CGTN
Jakarta, Radio Bharata Online - Meskipun Festival Perahu Naga atau Festival Duanwu berasal dari Tiongkok kuno, namun festival ini telah menemukan ekspresi yang semarak di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Dalam program “The Vibe” yang ditayangkan di China Global Television Network (CGTN), Lyne Lin dari Tiongkok dan Andy Qiu dari Indonesia menyelami inti dari perayaan yang berkaitan dengan festival kuno itu di kedua negara. Mereka juga mengeksplorasi nuansa budaya yang membawa makna pada hari raya tradisional tersebut.
Menurut Andy, Festival Perahu Naga di Indonesia dikenal dengan nama Peh Cun, sebuah frasa yang berasal dari dialek Hokkian yang berarti mendayung atau mengayuh perahu, terutama perahu naga.
"Jadi di Indonesia kita melakukan balap perahu naga di sungai, tetapi karena di Indonesia Festival Perahu Naga ini bukan merupakan hari libur nasional maka kebanyakan kita merayakannya di akhir pekan yang paling dekat dengan hari H," ujarnya.
Andy juga mengatakan bahwa dalam merayakan Festival Perahu Naga, masyarakat Indonesia juga memiliki kegiatan yang unik, yakni lomba menangkap bebek. Menurutnya, meski terlihat sebagai aktivitas yang seru dan menyenangkan, namun lomba ini memiliki makna filosofis yang mendalam.
"Jadi melepaskan bebek juga untuk memperingati Qu Yuan dan juga berarti bahwa orang Tionghoa percaya bahwa melepaskan sesuatu seperti sesuatu yang tidak baik dari tubuh kita atau bahkan sesuatu yang tidak baik dari hidup kita, kita melepaskannya begitu saja," jelasnya.
Di sisi lain, Lyne pun bercerita tentang salah satu tradisi masyarakat Tiongkok dalam merayakan Festival Perahu Naga, yakni menggantungkan daun mugwort atau calamus di pintu atau jendela rumah mereka. Menurutnya, daun pengusir serangga itu menjadi sangat populer di kalangan anak muda Tiongkok selama Festival Duanwu selama beberapa tahun terakhir.
“Secara tradisional, Anda hanya menggunakan tali merah untuk mengikat daun mugwort dan menggantungnya langsung di pintu, tetapi sekarang presentasi sangat penting, jadi Anda perlu memperlakukan daun mugwort dan daun calamus ini seperti yang Anda lakukan untuk membuat buket bunga potong segar,” katanya.
Selain itu, Lyne juga menyanyakan soal tradisi khusus untuk menyeimbangkan telur selama Festival Perahu Naga di Indonesia. Menurut Andy, kegiatan unik itu dilakukan di siang hari karena posisi matahari dan bumi pada saat itu sedang terbentuk sebuah gravitasi khusus.
"(Siang hari) kami dapat menyeimbangkan telur mentah dalam posisi berdiri atau vertikal, kami bahkan memiliki rekor nasional untuk menyeimbangkan atau berdiri telur terbanyak dalam waktu yang sama untuk tiga ribu lima ratus lebih telur di Pangkalpinang, sebuah kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Indonesia," ujarnya.
Sebagai penutup, Lyne memberikan rekomendasi terkait kota apa yang wajib masyarakat Indonesia kunjungi ketika ingin merayakan Festival Perahu Naga di Tiongkok. Menurutnya, kota Miluo di provinsi Hunan, Tiongkok tengah layak dijadikan destinasi teratas untuk perayaan tahunan tersebut.
“Sungai Miluo di kota ini dikatakan sebagai tempat di mana Qu Yuan menemui ajalnya, jadi ada banyak kegiatan peringatan yang ditemukan di sekitar kota untuk memberi penghormatan kepada sang patriot. Dan pada tahun 2017, kota ini membuka taman budaya yang menampilkan Kuil Peringatan Qu Yuan dan Zona Pengalaman Budaya Duanwu. Jadi, jika Anda ingin menjelajahi sejarah dan asal usul Festival Duanwu, kota Miluo adalah tempat yang harus Anda kunjungi.”
Tahun ini, Festival Perahu Naga atau Festival Duanwu jatuh pada tanggal 10 Juni 2024.
Cuplikan video program “The Vibe” CGTN tentang Festival Perahu Naga bisa disimak melalui tautan di bawah ini:
https://www.instagram.com/p/C8BW08kptW4/
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB

HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB

Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB

BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB

Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB

Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB

Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB

Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB

Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB
