Minggu, 30 April 2023 18:51:5 WIB
AS Takut Kendaraan Infanteri Tiongkok CS/SA5, Jatuh ke Tangan Rusia
International
AP Wira

Kendaraan infanteri CS/SA5 Tiongkok . FOTO/ Army Recognition
BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok diketahui memiliki kendaraan militer baru CS/SA5 Self-Propelled Anti-Aircraft Gun (SPAAG). Kehebatan kendaraan Infanteri, sangat ditakuti Amerika Serikat apabila sampai jatuh ke tangan Rusia.
CS/SA5 menggunakan sistem pertahanan udara ini dikembangkan oleh perusahaan NORINCO (China North Industries Group Corporation Limited). CS/SA5 dirancang untuk memberikan pertahanan udara jarak dekat bagi pasukan darat terhadap berbagai ancaman udara seperti pesawat terbang rendah, helikopter, dan drone. Selain peran antipesawat utamanya.
CS/SA5 juga dapat berfungsi sebagai senjata pendukung darat, melawan kendaraan lapis baja ringan dan sasaran infanteri dengan kanon 35 mm yang diusungnya. Seperti dilansir dari Army Recognition, CS/SA5 didasarkan pada kendaraan lapis baja berpenggerak 8X8 berbasis kendaraan tempur infanteri ZBL-08. Persenjataan utama CS/SA5 terdiri dari kanon Gatling 30 mm 6 laras yang mampu menembakkan berbagai jenis amunisi, termasuk peluru penembus lapis baja dan peluru berdaya ledak tinggi. Kanon Gatling ini memiliki tingkat tembakan yang tinggi, mulai dari 2.000 hingga 6.000 putaran per menit. Jangkauan tembak efektifnya berkisar antara 2.000 hingga 4.000 m.
Kemampuan tembakan cepat ini memungkinkannya melibatkan banyak target dalam waktu singkat, menjadikannya efektif melawan ancaman udara yang bergerak cepat seperti pesawat terbang rendah, helikopter, dan drone. Di setiap sisi turret juga dipasang dua sistem rudal pertahanan udara portabel (MANPADS) FN-6A yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan milik Tiongkok, yakni China National Precision Machinery Import and Export Corporation. (CNPMIEC).
CS/SA5 juga dilengkapi dengan radar deteksi yang terletak di bagian belakang dan pemandangan pelacakan termal siang/malam di bagian depan. Kemampuan tembakan kendraan ini sangat cepat dam memungkinkann banyak target dalam waktu singkat, menjadikannya efektif melawan ancaman udara yang bergerak cepat seperti pesawat terbang rendah, helikopter, dan kendaraan udara tak berawak (UAV) Kendaraan ini dalam peran pertahanan udara atau sistem senjata jarak dekat (CIWS), jarak efektif terhadap target udara mungkin agak lebih pendek, biasanya sekitar 1.000 hingga 2.500 meter.
sumber SINDOnews
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
