Selasa, 4 Juli 2023 16:55:48 WIB
Sikapi AI, KPI Ingatkan Perlindungan Data
Indonesia
Endro

Wakil Ketua KPI Mohamad Reza (kanan kedua) dalam acara diskusi publik ‘Pengaruh Perkembangan Kecerdasan Buatan Terhadap Industri Penyiaran’, di Kantor LPP RRI Pusat, Jakarta, Selasa (4/7/2023) (Foto: RRI/Dedi Hidayat).
JAKARTA, Radio Bharata Online - Wakil Ketua KPI Mohamad Reza mengatakan, di tengah, perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang mampu memprofil hingga menirukan suara seseorang, perlindungan data pribadi seseorang harus mendapat jaminan dari pemerintah.
Dalam hal pengawasan AI, Reza mengatakan, pentingnya penerapan ELSA (Ethical, Legal, Sosial, dan Aspect). Menurut Reza, jika AI dapat memasukan data seseorang sesuka hati, dia dikhawatir publik tidak lagi memiliki privasi.
Dalam acara diskusi publik yang mengusung tema ‘Pengaruh Perkembangan Kecerdasan Buatan Terhadap Industri Penyiaran’, bertempat di Kantor Lembaga Penyiaran Publik RRI Pusat, Jakarta, Selasa (4/7), Reza menjelaskan, sebelum masuk ke data AI, kita harus melindungi data kita.
Contohknya Reza mempertanyakan data yang dimasukan di KPU (Komisi Pemilihan Umum), siapa yang melindungi, karena data tersebut sangat privasi.
Reza pun mempertanyakan Pengawasan legal dalam ELSA. Reza mencontohkan, tentang tingkat akurasi liputan suatu kasus. Dipertanyakannya, apakah AI mampu membuat berita dengan tingkat akurasi melebihi reporter yang meliput suatu peristiwa. Karena itu Reza mewanti-wanti agar perkembangan AI di Indonesia tidak sampai bias. Karena, nantinya bisa berpengatuh pada tatanan sosial masyarakat. Menurutnya, perkembangan teknologi AI di Indonesia harus mendapat pengawasan ketat dari pemerintah. Jika tidak diawasi, dikhawatirkan justru membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
Sementara itu Dosen Peneliti Bidang AI dan Knowledge Graph, Fariz Dadari meminta pemerintah tidak sungkan untuk melakukan teguran. Sebab di era kemajuan teknologi saat ini, akan menjadi sulit membedakan mana fakta, dan mana rekayasa AI.
Dalam forum yang sama, Fariz menegaskan pentingnya pendampingan dan pembinaan oleh pemerintah Indonesia terkait AI. Tujuannya, agar dapat membatasi gerak pihak-pihak yang membuat, atau memanfaatkan teknologi AI supaya tidak disalah gunakan. (RRI)
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB

HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB

Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB

BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB

Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB

Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB

Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB

Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB

Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB
