Kamis, 24 Maret 2022 3:34:29 WIB
PKB Minta Menteri Tak Perlu Risau Isu "Reshuffle\" dan Fokus Sesuai Tugasnya
Tiongkok
Bagas Sumarlan
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid usai acara diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022).(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta para menteri fokus bekerja dan tidak perlu terganggu dengan isu reshuffle atau perombakan kabinet yang belakangan kembali mengemuka. "Para menteri tidak perlu risau dengan isu reshuffle. Kita berharap para menteri yang ada bekerja concern sesuai tugasnya. Abaikan isu-isu itu sebelum Pak Presiden akan melakukan reshuffle," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dalam keterangannya, Kamis (24/3/2022). Jazilul memaklumi jika masyarakat membicarakan isu reshuffle. Sebab, sudah cukup lama Presiden Joko Widodo tidak melakukan perombakan kabinet itu. Kendati demikian, Jazilul menegaskan bahwa reshuffle menjadi hak prerogatif Presiden.
Sehingga, tidak ada kewajiban untuk menyampaikan bocorannya kapan reshuffle akan dilakukan dan siapa menteri yang diganti atau digeser. ”Urusan menteri bukan urusan masyarakat umum, tapi urusan performa para pembantu Presiden. Sepanjang Pak Presiden memandang bahwa performa kabinet ini bagus, ya tidak perlu ada reshuffle, meskipun sudah lama belum ada pergantian,” ujarnya. Secara khusus, dia meminta para menteri yang berasal dari PKB untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga tetap mendapatkan kepercayaan dari Presiden dan bisa memberikan yang terbaik untuk melayani rakyat. ”Jika ada pekerjaan-pekerjaan yang lambat, tolong segera dipercepat. Kalau ada pekerjaan-pekerjaan yang diharapkan oleh rakyat belum selesai, tolong
segera diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” pinta Jazilul. Menurutnya, jika semua menteri sudah on the track maka tidak perlu lagi ada reshuffle. Sebab, bagi PKB yang terpenting bahwa Presiden Jokowi dan pemerintahan bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Kalau PKB mau ditambah monggo, itu haknya Presiden. Kalau dikurangi kita ya jangan,” paparnya. Lebih lanjut, Jazilul mengatakan jikalau akan ada reshuffle, diprediksi tidak akan terjadi dalam waktu dekat sebelum Ramadhan. ”Pak Jokowi sudah 5 kali melakukan reshuffle. Seandainya Pak Presiden mau melakukan reshuffle mungkin ini yang terakhir. Kelihatannya masyarakat yang menunggu-nunggu adanya reshuffle ini tentunya harus bersabar. Dugaan saya mungkin ya habis Puasa, habis Lebaran kalau ada,” ujar dia. Lebih jauh, Wakil Ketua MPR itu juga menyinggung sejumlah menteri yang dinilai memanfaatkan posisinya untuk melakukan kampanye-kampanye politik menuju Pilpres 2024. Namun, dia tak menyebutkan siapa menteri-menteri yang dimaksud.
"Agar para menteri fokus, jangan gunakan posisi menteri untuk kampanye politik dalam konteks untuk menjadi capres, itu kan ada. Itu bagian dari koreksi untuk meningkatkan kinerjanya," jelasnya. "Bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi presiden, tapi ketika dia dalam posisi menteri, pembantu Presiden maka fokuslah pada tugas itu," sambung dia. Lanjut Jazilul, Presiden memiliki ukuran untuk melihat apakah betul para menterinya bisa fokus bekerja pada bidangnya atau ada agenda terselubung. Agenda itu dinilai berpotensi membuat kinerja sejumlah menteri berkurang atau kurang fokus.
Itu bisa dilihat, para pengamat bisa melihat, rakyat pun bisa melihat,” pungkasnya. Isu perombakan atau reshuffle kabinet kembali menjadi perbincangan di ruang publik. Masyarakat sering mengaitkan isu reshuffle dengan momentum Rabu Pon seperti kebiasaan yang dilakukan Presiden Jokowi sebelumnya. Namun, Rabu Pon (23/3/2022) telah lewat dan hingga hari ini, belum ada tanda-tanda Presiden akan melakukan reshuffle kabinetnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/24/09462251/pkb-minta-menteri-tak-perlu-risau-isu-reshuffle-dan-fokus-sesuai-tugasnya?page=2
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB